iklan Jembatan gantung yang berada di Desa Gurun Tuo, Kecamatan Mandiangin Putus.
Jembatan gantung yang berada di Desa Gurun Tuo, Kecamatan Mandiangin Putus.

JAMBIUPDATE.COM, SAROLANGUN - Masyarakat Sarolangun sangat menyanyangkan ambruknya Jambatan Gantung (Jamtung) Desa Gurun Tuo, Kecamatan Mandiangin, yang terhadi Rabu (23/9) lalu, hingga mengakibatkan satu orang bocah SD Korban jiwa dan 19 orang lainya yang pada umumnya pelajar mengalami shok dan cedera.

Asmara salah satu warga Sarolangun mengatakan, dirinya sangat menyanyangkan putusnya Jamtung Desa Gurun Tuo tersebut, dimana umur jamtung cuma baru beberapa tahun, tetapi sudah mengalami kerusakan yang fatal dan telah menelan korban jiwa.

"Ini tidak bisa dikatagorikan bencana alam," kata Asmara.

Menurutnya, ambruknya jembatan gantung di Desa Gurun Tuo ini, harus segera diusut, bagaimana cara pengusutanya, tentunya warga menyerahkan kepada pihak penegak hukum.

"Harus ada orang yang bertanggung jawab terhadap putusnya jembatan gantung tersebut, karena telah memakan korban,"sebutnya.

Asmara juga Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Posko Pembela Masyarakat (Pospera) Sarolangun, menyebutkan bahwa pembangunan jembatan gantung tersebut baru seumur jagung, belum bisa dikatagorikan jembatan tua.

"Jamtung tersebut sekarang ini masih dalam tahap  perawatan, namun bagaimana teknis perawatan, kita tidak mengetahui, ini semua kita kembalikan ke lending sektor yaitu Dinas PU,"tandasnya.(ded)


Berita Terkait



add images