iklan Dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi dalam sebuah kesempatan. Menjelang pelaksanaan Pilgub mendatang, keduanya terus memperkuat tim, saksi dan relawan untuk membantu proses pemenangannya.
Dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi dalam sebuah kesempatan. Menjelang pelaksanaan Pilgub mendatang, keduanya terus memperkuat tim, saksi dan relawan untuk membantu proses pemenangannya.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Menghadapi Pilgub Jambi 09 Desember mendatang, dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Hasan Basri Agus (HBA)-Edi Purwato (EP) dan Zumi Zola (ZZ) Fachrori Umar (FU) terus merapatkan barisan.

Ketua Tim Koalisi HBA-EP, Efendi Hatta mengatakan, setelah melakukan penguatan dan melantik tim kini pihaknya fokus ke pencegahan money politic. Telah dipersiapkan tim dan relawan untuk mengawasi kecurangan yang bisa saja dilakukan pihak lawan tersebut. Kita akan siapakan tim untuk antisipasi diseluruh kabupaten/kota, katanya.

Menurut Fendi, dalam politik semua komungkinan bisa saja dilakukan. Untuk itu perlu ada persiapan lebih awal yang untuk pencegahan. Infomasinya kita dapatkan dari sumber terpecaya (money politic, red) . Ya artinya semua kemungkinan bisa saja dilakukan. Makanya kita harapkan, kalau bisa tertangkap tangan akan kita serahkan ke Polisi, terangnya.

Selain itu kini juga tengah dilakukan pemantapan tim pemenangan, relawan dan koalisi partai, termasuk saksi TPS. Bahkan pemantapan tersebut terus dilakukan menjelang pemungutan suara. Tim juga terus kita matangkan. Kita akan perkuat ini sampai pemilihan nanti, tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Media Center ZZ-FU, Cecep Suryana menyatakan, saat ini yang menjadi konsentrasi salah satunya adalah pengutan saksi di TPS. Tidak tanggung-tangung untuk mengantisipasi kecurangan, setidaknya telah dipersiapkan 10 sampai 30 orang.

Sakarang kita penguatan saksi TPS jumlahnya 10 sampai 30 orang tergantung wilayah yang sudah kita petakan, ucapnya.

Jumlahnya akan menyesuaikan dengan tingkat kerawanan yang telah dipetakan. Yang rawan itu misalnya Merangin, terbukti baleho sering rusak dan Sarolangun mungkin nantinya, terangnya.

Lantas apakah penguatan saksi ini dilakukan karena adanya indikasi mobilisasi pemilih? ia mengaku hal tersebut merupakan salah satu alasan. Di Ponpes itukan ada pengeluaran SKD dan Sungai Tebal dikasih legalitas. Makanya ini menjadi kajian khusus ditim advokasi kita. Ini memang ada semacam mobilisir pemilih di daerag tertentu dan ini sudah kita kantongi tempat-tempatnya, tegasnya.

Untuk itu, ia mengaharapkan agar Bawaslu mapun Panwas untuk benar-benar bekerja sesuai sesuai koridornya. Artinya jangan ada lagi SKD yang seperti ini keluar dihari yang sama yang dikeluarkan oleh RT maupun lurah, tukasnya.

Untuk menghasilkan kinerja yang maksimal, penguatan saksi ini akan terus dilakukan hingga pemungutan suara nantinya. Penguatan ini akan meliputi kapasitas, pengetahuan, keberanian dan militansi. Kalau untuk tim sendiri sudah rampung semua. Relawan hingga sekarang sudah 90-an lebih, tukasnya. (aiz)


Berita Terkait



add images