JAMBIUPDATE.COM,JAMBI-Di Kerinci, HBA punya Adi Rozal, namun Zumi Zola juga mendapat dukungan dari mantan Bupati Kerinci Murasman yang notabenenya juga memiliki basis massa riil.
Selanjutnya di Merangin, HBA sangat terbantu dengan Al Haris yang merupakan orang dekatnya yang menjadi bupati di daerah tersebut, tetapi mantan Bupati Merangin H Nalim sepertinya akan merapat ke Zola. Mengingat dalam beberapa kesempatan belakangan keduanya tampak tampil bersama.
Untuk daerah Sarolangun HBA kemungkinanakan dominan. Mengingat di sini merupakan basisnya karena pernah menjabat sebagai bupati. Meski Bupati Sarolangun, Cek Endra (CE) salah satu kader Golkar yang hingga saat ini belum ada kepastian ke mana partai berlambang pohon beringin tersebut akan berlabuh. Namun, secara histori, CE tentu punya kedekatan dengan HBA. Sarolangun hampir bisa dipastikan menjadi wilayah kekuasaan HBA. Dominasi HBA yang besar juga dilatari ego sektoral kedaerahan karena ia putra asli Sarolangun. Pastinya, Zola juga tidak mau tinggal diam, ia akan berusaha menggaet tokoh masyarakat Sarolangun untuk membantunya. Seperti Maryadi Syarif yang pernah bertarung di Pilkada Sarolangun serta beberapa tokoh berpengaruh lainnya, termasuk mantan Bupati Sarolangun H Madel.
Di Bungo, HBA beruntung punya kader yang saat ini menjabat sebagai bupati yakni, Sudirman Zaini yang merupakan Ketua DPC Demokrat Bungo. Termasuk pengaruh Zulfikar Achmad, mantan Bupati Bungo dua periode yang saat ini duduk sebagai wakil rakyat di Senayan dari Demokrat. Keduanya tentu punya pergerakan tersendiri untuk memenangkan kandidat incumbent tersebut. Meski demikian, Zola akan terus bekerja untuk memecahkan suara HBA dengan jaringannya di sana.
Sedikit berbeda dengan Tebo, Sukandar sepertinya lebih terbuka dengan para calon gubernur yang masuk ke daerah kekuasaannya. Baik HBA maupun Zola, dia lebih cenderung welcome. Tetapi tidak bisa dipungkiri untuk mengamankan posisinya di Tebo, HBA menggaet Ridham Friskap dan Sri Sapto Edi masuk ke jajaran kabinetnya. Kedua tokoh tersebut pernah maju di Pilkada Tebo. Ini sedikit banyak akan memudahkan HBA mendulang suara di Tebo.
Sementara di Batanghari, daerah ini dipegang oleh Sinwan yang berasal dari PAN. Secara garis partai, Sinwan tentu akan menggunakan kekuasaannya agar Zola bisa mendominasi perolehan suaranya di perebutan BH 1 nanti. Hanya saja, Sinwan tidak bisa terlepas dari bayang-bayang Abdul Fattah mantan Bupati Batanghari yang satu partai dengan HBA. Juga terhadap Hasip Kalimuddin Syam. Kedua tokoh ini memiliki pengaruh suara yang signifikan di Bumi Serentak Nan Bak Regam tersebut.
Di Muarojambi, HBA selain punya menantu yang saat ini menjabat sebagai wakil bupati, ia juga punya Burhanuddin Mahir, Ketua DPC Demokrat yang masih duduk sebagai bupati. Zola tentu akan punya pergerakan tersendiri untuk meraup suaranya di daerah yang masuk wilayah Jambi timur tersebut. Demikian juga di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), ego kedaerahan pemilih di sini tentu sangat menguntungkan Zola. Sama halnya dengan Tebo, untuk mengamankan posisinya HBA juga mengambil tokoh daerah ini untuk masuk dalam kabinetnya, salah satunya seperti Amir Sakib, mantan Cabup Tanjabar.
Sedangkan di Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), daerah ini sudah bisa diprediksi Zola akan lebih mendominasi perolehan suara ketimbang HBA. Terbukti saat Pileg lalu, PAN berhasil memborong separoh jumlah kursi di parlemen. Ini pastinya merupakan basis Zola, selain itu juga menjabat bupati yang tentu dengan mudah menggerakkan jaringan birokrat untuknya. Tapi HBA sendiri memiliki tokoh yang mendukungnya di daerah sini. Diantaranya Syaifuddin yang mantan Cabup Tanjabtim. (cas)
