iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, KUALATUNGKAL - Aktifitas 32 perusahaan pertambangan di daerah Bukit lago kecamatan Batang Asam Kualatungkal kembali dipertanyakan. Pasalnya keberadaan tambang yang berlokasi di dekat hulu sungai Tantang diperkirakan dapat merusak lingkungan dan mencemari satu-satunya  sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar. Bahkan dari 32 tambang hanya 12 tambang yang masih produktif. Asisten II Pemkab Tanjab Barat Safriwan mengatakan, dari 32 tambang hanya 12 tambang yang masih beroprasi dan masih produktif. Sementara kebanyakan tambang tersebut mengantongi izin dari Provinsi, Jadi sudah menjadi wilayah provinsi untuk menindaklanjuti tambang yang tidak produktif dan tidak memiliki izin usaha akan di cabut izin usahanya, terlebih tidak memberikan kontrobusi bagi pemerintah.
Kalau memang izin dari provinsi kita minta pihak provinsi untuk mempertimbangkan. Sesuai perintah bupati bagi tambang yang tidak produktif kita akan pantau ke lapangan dan kalau hanya merugikan pemerintah untuk apa dipertahankan, ujarnya.
Sementara terkait masalah limbah, safriwan menyebutkan pihaknya sudah menempatkan pengawas lapangan untuk mengotrol kegiatan pertambanggan di wilayah tersebut. Secara rutin pihaknya akan memeriksa pertambangan dan secara berkala pihaknya juga akan mengecek langsung kelokasi untuk memastikan kekhawatiran masyarakat terkait limbah tersebut.
Untuk sekarang masih dalam efaluasi pihak propinsi. Sementara tambang yang ada di hulusungai tantang masih belum produksi, tukasnya. (sun)


Berita Terkait



add images