iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.COM, KUALATUNGKAL Miris, Kabupaten/Kota dalam Provinsi saat ini berlomba-lomba untuk memajukan daerah dengan berbagai upaya, salah satunya dengan menyalurkan aliran listrik di setiap desa.

Namun, tidak dengan wilayah Seberang Kota Kualatungkal, tepatnya Parit Baru Desa Lumahan. Sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat yang tinggal di daerah tersebut tidak mendapatkan listrik.

Hingga kini, untuk sumber penerangan dimalam hari  warga di daerah tersebut masih menggunakan listrik bertenaga diesel dengan swadaya masyarakat.

"Saat, ini kami agak kesusahan dengan listrik pak, karena listrik ditempat kami hidup hanya 5 jam dengan sistem swadaya," ujar Udin warga Parit Baru Desa Lumahan, kepada jambiupdate.com, Selasa (6/1).

Diakuinya, untuk mendapatkan penerangan selama lima jam tersebut, ia harus mengeluarkan biaya yang tinggi. Tak tanggung-tanggung, Udn bersama warga lainnya harus membayar Rp200 sampai Rp300 ribu per bulan.

Menanggapi hal ini, Bupati Tanjabbar, Usman Ermulan, mengatakan memang saat ini pihaknya sedang berkonsentrasi akan pembangunan infrastruktur dan listrik, buktinya kata Usman, pihaknya telah mengupayakan listrik diwilayah hulu yang akan mengaliri enam kecamatan.

"Insya Allah, 15 Januari ini, saya akan resmikan PLN diwilayah hulu untuk mengaliri 6 kecamatan," tegasnya.

(sun)

 

 

 


Berita Terkait



add images