iklan Suasana mencekam di perbatasan dua desa, Kumun dan Tanjung Pauh beberapa waktu yang lalu
Suasana mencekam di perbatasan dua desa, Kumun dan Tanjung Pauh beberapa waktu yang lalu

JAMBIUPDATE.COM, KERINCI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci Senin (1/12) memfasilitasi pertemuan antara tokoh masyarakat Kumun dan Tanjung Pauh untuk tindak lanjut perdamaian antara kedua belah pihak. Dalam pertemuan tersebut terungkap keinginan kedua belah pihak agar perdamaian tetap terjaga.

Pertemuan diselenggarakan di rumah dinas Wakil Bupati Kerinci, dihadiri oleh Wakil Bupati Kerinci Zainal Abidin, Walikota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri, Wakapolres Kerinci Kompol Katino, Pasi Intel Kodim 0417 Kapten Nasrun, tokoh masyarakat Tanjung Pauh dan Kumun Debai.

Wakil Bupati Kerinci Zainal Abidin mengatakan, kondisi di Tanjung Pauh dan Kumun saat ini sudah aman. Untuk itu kondisi seperti ini harus dipertahankan. Pertemuan ini inisiatif Walikota, Bupati dan tokoh Tanjung Pauh dan Kumun, sengaja dipilih rumah dinas Wakil Bupati, ucapnya.

Sementara itu Wakapolres Kerinci Kompol Katino mengatakan, situasi di Tanjung Pauh dan Kumun sudah semakin membaik dan mengarah ke kondusif. Karena mulai kondusif pasukan bantuan dari Polda Jambi, Polres Merangin dan Polres Sarolangun telah dikembalikan.

Untuk antisipasi kita masih tempatkan personil dititik-titik rawan, ujarnya.

Sahibul Sani, tokoh masyarakat Tanjung Pauh mengatakan, empat orangtua tersangka pelaku penganiayaan terhadap Iskandar warga Kumun masih ditahan di Polres Kerinci, karena anaknya belum ditangkap. Menurutnya, dari empat orangtua tersangka tersebut dua merupakan PNS dan dua orang merupakan warga kurang mampu.

Yang kurang mampu itu istrinya tidak ada mengantar nasi untuknya, karena memang ekonomi mereka lemah. Sedangkan yang PNS sudah lama tidak bekerja, sehingga keluarganya tidak memperoleh nafkah, ujarnya.

Dia berharap agar Polres Kerinci melepaskan keempat orang tersebut agar bias mencari nafkah dan mencari anak-anak mereka untuk diserahkan ke Polres Kerinci. Kita minta agar mereka dilepaskan, ucapnya.

Sementara itu empat rumah yang terbakar agar dapat dibantu oleh Pemkab Kerinci sesuai aturan yang berlaku. Rumah yang terbakar kita serahkan ke Pemkab Kerinci untuk dibantu sesuai aturan, katanya.

Sementara itu, Nasrun Faruq tokoh Kumun mengatakan, pihaknya mendesak Polres Kerinci untuk mencari dan menangkap empat orang pelaku yang belum ditangkap. Kita mendesak Polres untuk menangkap empat orang pelaku itu, ucapnya.

Wakapolres Kerinci Kompol Katino mengatakan, empat orang tersangka yang belum ditangkap sudah diupayakan dicari. Saat ini keempat tersangka sudah ditetapkan sebagai DPO dan sampai kapanpun tidak bias hilang status DPO.

Sampai kapan pun kita tindak lanjuti, percuma melarikan diri, karena nanti juga akan kita tangkap, ujarnya.

Untuk pelaku yang menyebabkan Junaidi, warga Kumun meninggal dunia juga tetap akan ditindak lanjuti. Kalau delik aduan bisa dicabut laporannya, tapi bisa juga dihentikan penyelidikannya jika menyangkut kepentingan orang banyak, jelasnya.

 Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri menambahkan, sudah sepatutnya empat orangtua tersangka dilepaskan, karena anak-nak mereka sudah DPO. Kalau DPO sudah pasti akan ditangkap, kita percayakan kepada penegak hokum, karena bukan Polres Kerinci saja yang bekerja, seluruh Polisi di Indonesia juga membantu kalau sudah DPO, ujarnya.

(dik)

 


Berita Terkait



add images