iklan Kebun kelapa warga Tanjabtim mati
Kebun kelapa warga Tanjabtim mati

JAMBIUPDATE.COM, MUARASABAK - Akibat kurangnya mangrove diperkebunan kelapa di Desa Lambur Luar Kecamatan Sabak Timur, menyebabkan sebanyak 400 hektar lahan milik warga setempat mati.

"Ini yang kelapa yang mati adalah perkebunan kelapa milik warga," kata Sulaiaman salah seorang warga.

Selain kurangnya mangrove yang menghambat air laut masuk keperkebunan kelapa, ditambah lagi tidak adanya tanggul yang berfungsi sebagai penahan air laut.

"Setiap harinya air laut ini selalu masuk keareal perkebunan kelapa. Jadi sudah seperti lahan mati yang tidak bisa ditanami kelapa lagi," jelasnya.

Dia menuturkan, kejadian masuknya air laut keperkebunan warga sudah berlangsung sejak lima tahun silam. Namun belum ada perhatian dari dinas terkait.

"Tolong perhatian dari dinas terkait untuk mencarikan jalan keluar permasalahan tersebut," ucapnya.

Padahal, lanjut Sulaiman, sebelum air laut memasuki perkebunan kelapa milik warga, pemilik bisa menghasilkan 20-30 ton kelapa pertiga bulan.

"Bisa dipastikan berapa kerugian kelapa milik warga," jelasnya.

Padahal, dahulu setiap tahunnya warga selalu mendapatkan bantuan mangrove untuk kemudian ditanam dipesisir pantai. Sehingga air laut yang akan masuk keperkebunan kelapa milik warga bisa diminimalisir.

"Saya dulu termasuk anggota poktan yang menerima bantuan mangrove, namun kini sudah tidak menerima bantuan lagi," bebernya.

Terpisah, Kadis DKP Tanjabtim, Ahmad Riyadi Pane saat hendak dikonfirmasi masalah tersebut, saat dihubungi meski nomor ponselnya aktif, tapi tidak mengangkat ponsel yang dimilikinya.

(yos)


Berita Terkait



add images