iklan RICUH: Laga pertandingan PS Batanghari melawan PS Bungo berakhir ricuh di Stadion Serunai Baru Muara Bungo.
RICUH: Laga pertandingan PS Batanghari melawan PS Bungo berakhir ricuh di Stadion Serunai Baru Muara Bungo.
BUNGO, Pertandingan Gubernur Cup 2013 yang mempertemukan PS Bungo dan Batanghari diwarnai kericuhan. Kericuhan pertandingan yang digelar di Stadion Serunai Baru Muara Bungo tersebut,  berawal dari pelanggaran yang dilakukan pemain PS Bungo terhadap pemain PS Batanghari di luar kotak 16.

Sempat terjadi kejar-kejaran antara pemain Bungo dan Batanghari di lapangan Serunai Baru itu. Bahkan, pemain cadangan dan penontonpun ikut kejar-kejaran di dalam lapangan Serunai Baru itu.

Akibatnya, dua pemain dari PS Batanghari terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan intensif akibat pukulan sama pemain. Insiden ini terjadi pada pertengahan babak kedua.

Tak hanya itu, wasit yang dianggap menguntungkan tuan rumah itu juga jadi sasaran pemain Batanghari. Beruntung, pihak pengamanan langsung mengamankan para pemain. Pihak medispun mengambil tindakan cepat untuk mengobati dua pemain Batanghari.

Permainan sempat ditunda hingga 15 menit. Permainan bisa dilangungkan setelah manajer kedua belah pihak dipertemukan untuk mengatasi keributan-keributan kecil.

Namun, sebelum pertandingan dilanjutkan, kedua kesebelasan diganjar kartu merah. Sehingga, mereka bermain dengan sepuluh orang. Sebelum kerusuhan terjadi, permainan dikuasai oleh PS Batanghari. Bahkan, mereka juga memimpin 2-1.

Dikarenakan mental mereka sudah lumpuh, pada menit-menit akhir, sekor berubah menjadi 2-2. Karena, waktu tidak memungkinkan, kedua manajer sepakat untuk tidak melakukan tambahan waktu. Mereka sepakat untuk adu pinalti. Pada adu finalti ini, kemanangan juga berpihak kepada Batanghari dengan skor 5-4.

Akhirnya, Batanghari berhak untuk mengambil tiket Final. Batanghari hanya menunggu hasil pertandingan Merangin VS Tanjungjabung Barat. Sebab, pertandingan kedua kesebelasan itu ditunda hingga pukul 08.00, pagi ini.

Untuk skor sementara, PS Merangin unggul 2-1. Pelatih PS Bungo, Hefi Subekti sangat kecewa dengan hasil yang diperoleh oleh anak asuhnya itu. Dia menilai, wasit yang memimpin pertandingan tidak profesional.

“Gara-gara wasit, emosi anak-anak jadi terpancing,” katanya. Untuk kwalitas permainan, dikatakan Hefi, PS Batanghari dan PS Bungo sama-sana kuat. Hanya saja, diakuinya, emosional anak asuhnya tidak bisa dikontrol.

“Inilah penyebabnya kita kalah dilapangan,” kata dia.

Sementara itu, Ali Nur, pelatih PS Batanghari, sangat bersyukur dengan hasil yang diperoleh anak asuhnya itu. Hanya saja, dikatakan dia, wasit yang tidak profesional.

“Kita kecewa dengan wasit, dia mengambil keputusan, plin plan,” pungkasnya.

“Yang jelas, permainan anak-anak kita hari ini bagus,” katanya. Untuk persiapan final nanti, dikatakannya, dirinya akan melihat permainan lawan terlebih dahulu. “Kita lihat tim lawan dulu. Mereka masih main besok pagi (hari ini, red), baru kita tahu bagaimana untuk mengatasinya,” kata Ali.

Jalannya pertandingan, mengawali babak pertama, kedua kesebelasan bermain menyerang. Saling jual beli serangan sudah terjadi di awal-awal babak pertama. Hasilnya, Batanghari mampu unggul terlebih dahulu melalui Abedulah menit ke 11'. Gol tersebut membuat Batanghari unggul 0-1. Tertinggal satu gol membuat Bungo lebih gencar melakukan serangan.

Serangan bertubi-tubi Bungo pun berbuah manis dimenit ke 23'. Wasit yang memimpin pertandingan tidak ragu menunjuk titik putih setelah pemain belakang Batanghari terlihat handsball dikotak terlarang.

Arfif (11) kapten tim Bungo yang saat ini memegang daftar top skor sementara maju sebagai eksekutor. Dengan mudah, Arfif mengecoh penjaga gawang Batanghari dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Setelah gol balasan tercipta, kedua kesebelasn kembali bermain menyerang. Hasilnya, Batanghari kembali unggul dimenit ke 39' melalui Anuar Sadat (15). Gol keungulan tercipta melalui tendangan bebas. Hingga turun minum, kesebelasan Batanghari untuk sementara unggul 1-2.

Babak kedua dimulai, Bungo yang tertinggal 1-2 berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan. Pelatih Bungo pun mengintruksikan pemainnya untuk tampil lebih menyerang. Namun pertandingan dibabak kedua sempat terhenti beberapa saat karena terjadi bentrok.

Setelah pertandingan kembali dilanjutkan, Bungo berhasil menyamakan kedudukan melalui Erwin (18). Gol terjadi ketika, Arfif menendang bola ke arah penjaga gawang Batanghari. Sial bagi penjaga gawang Batanghari, bola tidak mampu diantisipasi dengan sempurna sehingga bola rebound langsung disambar Erwin. Gol yang dilesakan Erwin tersebut adalah gol terakhir dalam laga tersebut.

Pertandingan pun dilanjutkan dengan adu pinalti. Bungo menurunkan penendang-penendangnya, Arfif, Erwin, Lingga, Ervan dan Dedik. Sedangkan Batanghari menurunkan, Alan, Ade, Salamudin, Wahyu dan Syadat. Batanghari mendapat kesempatan pertama untuk melakukan eksekusi. Semua pemain Batanghari berhasil mengeksekusi tendangan pinalti. Sementara itu, satu pemain Bungo, Lingga (8) tendangannya melebar. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images