iklan
Anak anda menyukai fastfood semacam burger dan kentang goreng? Waspadalah. Pasalnya hasil studi yang dilakukan sekelompok peneliti di Selandia Baru mendapati kaitan antara gejala asma, eksim, atau rhinoconjunctivitis pada anak-anak yang mengkonsumsi makanan siap saji.

Sebuah studi internasional yang dipimpin tim University of Auckland menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit di remaja dan anak-anak berhubungan dengan konsumsi makanan cepat saji tiga atau lebih kali seminggu.

Penelitian dalam skala besar yang mencakup lebih dari 319.000 remaja di 51 negara dan lebih dari 181,000 anak-anak di 31 negara, juga menunjukkan bahwa konsumsi buah tiga atau lebih kali seminggu dikaitkan dengan efek perlindungan pada tubuh.
"Temuan bisa memiliki implikasi besar bagi kesehatan masyarakat," ujar salah seorang peneliti, Prof Innes Asyer.

Remaja dan orang tua anak-anak diminta melakukan tes atas prevalensi gejala asma, rhinoconjunctivitis. Gejalanya tampak dengan munculnya biang hidung berair atau tersumbat disertai dengan mata gatal dan berair terkait pola makan mingguannya.

Para peneliti memfokuskan pada tingkat keparahan gejala penyakit selama 12 bulan sebelumnya dan jenis makanan yang sudah dikonsumsi. Termasuk daging, ikan, buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, sereal, roti dan pasta, beras, mentega, margarin, kacang-kacangan, kentang, susu, telur, dan makanan cepat saji burger.

Hasil analisis menunjukkan bahwa makanan cepat saji adalah satu-satunya jenis makanan yang secara konsisten terkait dengan gejala parah munculnya berbagai penyakit pada remaja dan anak-anak. Tiga atau lebih porsi setiap minggu bisa meningkatkan potensi serangan asma akut sekitar 39 persen pada remaja dan 27 persen pada anak-anak. Selain juga tingkat keparahan serangan rhinitis dan eksim keseluruhan.

Penjelasan yang masuk akal atas temuan tersebut dikarenakan makanan cepat saji memiliki tingkat lemak jenuh dan asam tinggi yang dapat mempengaruhi kekebalan tubuh.

Berita Terkait



add images