iklan KIAN TERPURUK: Persisko saat menjalani laga kandang  melawan PS Bengkulu
di Jambi, Sabtu (10/5). Persisko kembali menelan kekalahan 0-1
KIAN TERPURUK: Persisko saat menjalani laga kandang  melawan PS Bengkulu di Jambi, Sabtu (10/5). Persisko kembali menelan kekalahan 0-1
Posisi Persisko Jambi di kancah Divisi Utama Liga Indonesia semakin terpuruk. Ini setelah dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Tri Lomba Juang Jambi, kemarin, tim kebanggan masyarakat Provinsi Jambi itu kembali menelan kekalahan dari PS Bengkulu 0-1.

Dengan demikian, dari seluruh partai yang sudah dimainkan, Persisko tidak pernah sekalipun meraih kemenangan, dan harus puas berada di posisi juru kunci dengan jumlah poin 1. Lebih parah lagi, Persisko terancam degradasi ke Divis I, meski masih ada beberapa laga lagi yang akan dimainkan.

‘’Minimal 5 kemenangan  baru bisa bertahan di Divisi Utama. Kalau tidak,  mungkin puluhan tahun lagi  kita bisa menyaksikan perwakilan Jambi bermain di devisi utama," ujar Pelatih Persisko Yusran mengomentari kekalahan anak asuhannya.

‘’Tapi kami akan tetap berjuang hingga titik darah penghabisan,’’ sebutnya.

Menurutnya, kekalahan yang didapatkan Persisko adalah akibat kurangnya motivasi, baik teknis maupun non teknis. "Bukan hanya teknis yang mendukung tapi juga nonteknis juga sangat diperlukan. Faktor nonteknis bisa saja mempengaruhi motivasi pemain hingga 75 persen," ungkap Yusran.

Sementara itu, meski menang 1-0 berkat gol tunggal Aan Baktiawan, namun Pelatih PS Bengkulu M Nasir masih belum puas dengan performa anak asuhannya. ‘’Banyak yang terlihat kelelahan, mungkin karena naik kendaraan ke Jambi," sebutnya.

Nasir berpedapat Persisko juga merupakan tim yang cukup kuat,  namun karena adanya amsalah di intern klub, menjadi salah satu faktor non teknis sehingga mereka tidak bisa bermain lepas. ‘’Mereka bagus, mungkin karena ada permasalahan di klub mereka, jadi terlihat ada beban. Jadi mereka bermain tidak maksimal," pungkasnya.

Jadi Jaminan

Di bagian lain, dalam pertandingan Sabtu (10/5) sore, kapten Persisko Fadli tidak terlihat sama sekali di lapangan. Namanya juga tidak terdaftar di starting line-up. Usut punya usut, ternyata Fadli masih berada di Jakarta, sebagai jaminan untuk pihak hotel karena Persisko tidak mampu membayar hotel saat laga away ke Villa 2000. "Fadli tinggal di hotel di Jakarta. Jadi jaminan, hotel belum dibayar karena tidak punya uang," jelas Yusran.

Yusran mengatakan, hotel yang disewanya saat menghadapi Villa 200 yakni Hotel Melati di daerah Ciracas. Disebutkannya, dari sekitar sepuluh kamar yang disewa klubnya, Persisko belum bayar sewa sebesar Rp 4 juta, sehingga sebagai jaminan, Fadli harus tinggal di Hotel tersebut. "Itulah persoalan kita saat ini, sementara tidak ada duit terpaksa Fadli tinggl disana," terangnya.

Namun demikian,  ia mengatakan, untuk bertahan di Divisi Utama, Persisko membutuhkan dana sekitar Rp 500 Juta. Dirinya berharap ada yang mau menjadi donatur Persisko. "Kami butuh Rp 500 Juta, tidak sampai miliaran kok, kalau degradasi saya kembalikan uangnya," pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images