iklan
Bisa dibilang kinerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) amburadul dalam mengurusi pengumuman kelulusan hasil tes CPNS dari honorer kategori dua (K2).

Untuk kesekian kalinya, pengumuman honorer K2 tertunda dan dijanjikan akan diumumkan besok (10/2). Padahal, usai rapat kabinet Jumat (7/2), MenPAn0RB Azwar Abubakar sudah mengeluarkan pernyataan pengumuman Sabtu (8/2). Bahkan,  Karo Hukum dan Komunikasi Informasi Publik (KIP) Herman Suryatman menjanjikan mulai Jumat malam sudah diumumkan bertahap.

Sabtu dinihari, Herman meralat pernyataan. "Tim IT masih bekerja terus. Datanya sebagian sebenarnya sudah bisa ditayangkan dan diserahkan kepada JPNN (grup koran ini yang ikut mempublikasikan pengumuman, red) untuk diupload. Namun, karena dua hari waktu yang panjang bagi honorer untuk menunggu, makanya atas pertimbangan pak menteri, semuanya diumumkan Senin besok," tuturnya.

Dia beralasan molornya lagi pengumuman karna data yang diserahkan Panselnas harus dikonversi lagi satu persatu-satu. Dijanjikan, Senin besok seluruhnya akan diumumkan, honorer K2 instansi pusat dan daerah.

Alasan lain, jika diumumkan Sabtu, sementara sabtu-Minggu libur, bisa memancing reaksi honorer K2 di daerah yang tidak puas jika pengumuman hanya sebagian saja. Sayangnya, dia tak menjabarkan apa maksud kalimat itu.

Sekretaris SesmenPAN-RB Tasdik Kinanto menambahkan, molornya pengumuman karena pemerintah tak mau gegabah. Dia berdalih, lembar jawaban tes kompetensi dasar (TKD) honorer ternyata rata-rata tidak terbaca komputer sehingga harus dicek secara manual satu per satu. "Ini tidak bisa pakai komputer saja, tapi harus ditongkrongi satu demi satu," katanya Sabtu (8/2). Belum lagi nomor dan nama peserta tes banyak yang tidak jelas sehingga dibutuhkan waktu untuk mencocokkannya.
--batas--
Sementara, Imbauan MenPAN-RB Azwar Abubakar agar para honorer K2 yang gagal menjadi CPNS belajar lagi dan ikut tes CPNS 2014, malah membikin honorer merasa galau.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Presidium Forum Honorer Indonesia (FHI) Pusat Eko Imam Suryanto mengatakan, imbauan Azwar itu juga membuat bingung para honorer.

"FHI sangat tidak setuju terkait pernyataan MenPAN-RB bahwa yang  nggak lulus boleh ikut tes lagi di tahun 2014. FHI menganggap pernyataan ini membingungkan dan semakin membuat galau para honorer K2," ujar Eko Imam dalam keterangan tertulisnya kepada koran ini kemarin.
Alasannya, pernyataan tersebut tidak punya dasar hukum yang jelas.  "Dan bisa menjebak kawan-kawan honorer," kata Eko.

Menurut Eko, dari segi usia, sudah jelas mayoritas honorer K2 tidak akan memenuhi persyaratan ikut tes CPNS 2014 jalur umum. Terlebih lagi, MenPAN-RB sudah beberapa kali mengatakan, masuk 2014 sudah tidak boleh lagi ada tenaga honorer.

"Ataukah pemerintah akan membuat lagi ujian masuk CPNS yang diikuti sesama honorer" Ini bikin bingung. FHI menilai pemerintah tidak serius dan tidak ada niat baik untuk mencari solusi terbaik bagi yang tidak lulus," kata Eko.

FHI menilai Azwar Abubakar tidak konsisten. Karenanya, FHI mendesak pemerintah membuat aturan yang jelas dan tegas, yang mengatur mengenai penanganan para honorer K2  yang nantinya gagal.

"Jika memang kebijakan itu ada, FHI meminta harus ada aturan tertulis yang bisa menjadi rujukan pemerintah daerah, yang berisi penegasan agar honorer K2 yang tidak lulus lulus tetap diperkerjakan sambil menunggu penyelesaian yang lebih adil dan berperikemanusiaan," kata Eko.

Dikatakan, tanpa ada aturan yang memberikan kepastiaan hukum, maka pernyataan-pernyataan yang memberikan angin segar bagi honorer K2, nantinya malah bisa menimbulkan masalah.

Seperti diberitakan, Pemerintah pada 2014 ini akan membuka lowongan 100 ribu CPNS jalur umum, atau meningkat dari tahun lalu yang  65 ribu CPNS.

Azwar mempersilakan para peserta CPNS yang gagal tes 2013, untuk mendaftar lagi pada kesempatan berikutnya. Terutama untuk para guru, tenaga kesehatan dan medis serta para penyuluh.

Hal ini disampaikan Azwar Abubakar usai mengikuti rapat membahas seleksi penerimaan CPNS dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (7/2).

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images