JAMBIUPDATE.CO, MUARO JAMBI - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi perhatian serius di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
Berdasarkan data yang dilansir dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muaro Jambi, sejak Januari hingga Oktober tahun ini tercatat 71 warga terjangkit DBD.
BACA JUGA: Mantan Terpidana Kasus Mafia Tanah Akui Diminta Atasannya di BPN Bungo Ubah Data Sertifikat
Angka ini menunjukkan bahwa penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut masih menjadi ancaman nyata bagi masyarakat yang berada di Wilayah Kabupaten berjuluk Bumi Sailun Salimbai ini.
Kabid P2P Dinkes Muaro Jambi, Ariany Widiastuty mengatakan, bahwa kasus terbanyak terjadi di Wilayah Kecamatan Kumpeh Ulu, sementara Kecamatan Kumpeh dan Taman Rajo tercatat nihil kasus sepanjang periode tersebut.
“Sebaran kasus terbanyak memang terjadi di Kecamatan Kumpeh Ulu. Kami terus melakukan upaya penanggulangan, termasuk fogging di Wilayah yang ditemukan kasus,” katanya.
Ariany Widiastuty menyampaikan, bahwa puncak kasus terjadi pada bulan Januari kemarin dengan total 14 kasus. Kondisi ini, kata dia, disebut sebagai periode rawan karena curah hujan tinggi dan banyaknya genangan air yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Menurut Ariany, kelompok usia 15 sampai 44 tahun merupakan yang paling banyak terserang penyakit ini. Usia produktif, katanya, menjadi kelompok rentan karena banyak melakukan aktivitas di luar rumah sehingga lebih mudah terpapar gigitan nyamuk.
"Dari total 71 kasus tersebut, 42 pasien adalah perempuan, sementara 29 lainnya laki-laki," sampainya.
Ariany Widiastuty menjelaskan, bahwa pihak Dinkes Muaro Jambi bersama puskesmas di Masing-masing Kecamatan telah melakukan berbagai langkah untuk menekan penyebaran DBD.
BACA JUGA: Resmi Dilantik, Gubernur Berharap Ika UNH Memperkuat Peranan Dalam Menciptakan Inovasi Baru
Selain fogging, katanya, petugas kesehatan juga menggalakkan program PSN 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur serta upaya tambahan lainnya).
Selain itu, sambungnya, edukasi kepada masyarakat terus digencarkan agar warga lebih waspada terhadap gejala awal DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan munculnya bintik merah di kulit.
