JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Sebanyak 79 guru SMA/SMK dari sejumlah Kabupaten/Kota dilatih penyegaran pembelajaran kurikulum gambut untuk jadi Muatan Lokal (Mulok) di Jambi. Diharapkan setelah ini kapasitas guru memenuhi kurikulum pembelajaran Gambut dapat menjadi Mulok di SMA/SMK.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Varial Adhi melalui Kabid Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan DLH Provinsi Jambi Asnelly Ridha Daulay mengatakan, Jambi adalah salah satu provinsi dengan tutupan lahan gambut yang luas dan memiliki kerentanan tinggi terhadap kerusakan lingkungan, kebakaran hutan, serta perubahan tata air. Karena itu, pemahaman tentang gambut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda.
BACA JUGA: Aksi Pembobolan Toko Gasak Rokok Terekam CCTV, Pelaku Diciduk Polisi Disimpang Rimbo
Pelaksanaan kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergi antara Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi dan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, mengingat inti dari kegiatan ini adalah penguatan kapasitas guru dalam menerapkan kurikulum gambut pada pembelajaran di SMA dan SMK.
"Peran guru sangat strategis dalam memastikan isu-isu lingkungan, khususnya gambut, tersampaikan melalui proses pembelajaran yang kontekstual dan relevan. Setelah pelatihan tahun 2023, sangat penting bagi kita semua untuk terus melakukan penyegaran, pembaruan materi, serta evaluasi implementasinya di sekolah masing-masing," terang Asnelly usai pelatihan Refresment Training Kurikulum Gambut di Shang Ratu Hotel (25/11).
BACA JUGA: Pemkab Sarolangun Tes 392 Pejabat Lewat Pro ASN, Pemetaan Talenta Mulai Diperketat
Terdapat 79 peserta yang terdiri dari guru-guru SMA/SMK kawasan gambut dari Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Merangin, dan Sarolangun.
Diharapkan setelah adanya kegiatan ini, para guru dapat mengembangkan dan mengintegrasikan kurikulum gambut ke dalam pembelajaran, baik melalui mata pelajaran maupun projek P5.
Juga menjadi motor penggerak edukasi lingkungan di sekolah. Lalu, Membentuk jejaring Guru Peduli Gambut sebagai wadah kolaborasi dan berbagi praktik baik.
"Serta mendorong siswa agar memahami pentingnya menjaga gambut dan mampu melakukan aksi nyata di lingkungan sekitarnya, " sebutnya.
BACA JUGA: Pencairan Dana BKBK 2025 Tersendat, Pemdes Tanjabtim Kewalahan Atur Pembangunan
Sementara itu Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi Syamsurizal mengatakan pada tahun sebelumnya guru telah dilatih dan tahapan penyusunan kurikulum. Sementara saat ini pembelajaran lanjutan dari pemerintah pusat yang merupakan pemantapan kepada guru-guru.
Pemerintah Provinsi Jambi berkomitmen penuh mendukung penerapan kurikulum gambut, memperkuat pendidikan lingkungan, dan mendorong sekolah-sekolah agar menjadi pusat pembelajaran berkelanjutan. Kami sangat terbuka untuk kolaborasi, inisiatif sekolah, maupun kegiatan lapangan yang berbasis pada aksi nyata konservasi.
"Ajarkanlah kepada anak-anak bukan hanya cara mencintai gambut, tetapi juga cara menjaga, menghormati, dan merawatnya. Sebab yang kita rawat hari ini akan menjadi masa depan mereka esok hari, " sampai Syamsurizal yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi ini. (aan)
