Acendra merinci, dari 552 peserta tersebut, satu siswa terpaksa mengikuti tes dari luar kota. "Satu orang ikut Peran Saka di Gorontalo, jadi yang tes di sini (sekolah) ada 551 siswa," rincinya.
Untuk mengakomodasi jumlah peserta yang banyak, tes dibagi menjadi dua gelombang: gelombang pertama pada hari Senin-Selasa dan gelombang kedua pada Rabu-Kamis. Setiap gelombang terdiri dari tiga sesi per hari, yang berlangsung dari pukul 07:30 WIB hingga 16:00 WIB.
Tantangan teknis dalam pelaksanaan tes adalah ketersediaan perangkat. Acendra menyebutkan bahwa setiap sesi membutuhkan 100 unit laptop, jumlah yang belum dapat dipenuhi sepenuhnya oleh sekolah."Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada peserta didik dan orang tua. Kami butuh 100 laptop per sesi, sementara sekolah belum punya sebanyak itu. Jadi kita kerja sama dengan orang tua melalui komunikasi yang baik, sehingga laptop dipinjamkan ke sekolah," ungkapnya.
Ditambahkan selama pelaksanaan TKA, siswa kelas X dan XI tetap belajar dari rumah secara daring sesuai edaran dari Dinas Pendidikan.Acendra berharap pelaksanaan TKA ini dapat berjalan sukses, baik dari segi pelaksanaan maupun hasil yang diraih para siswa."Mudah-mudahan kita berharap dan berdoa, semoga hasilnya juga lebih baik. Tidak hanya sukses pelaksanaan, tapi juga sukses hasilnya," harapnya. (aan)
