Prihatin dengan kondisi kakaknya, pihak keluarga berembuk. Cindy pun diutus berangkat ke Malaysia untuk menjemput kakaknya itu.
Sesampai di Malaysia Cindy langsung menemui kakaknya yang sedang terbaring di rumah sakit di Penang. Ia hanya disambut oleh pengacara majikan tempat kakaknya bekerja.
"Pertama kali melihat saya sampai tidak mengenali wajah kakak saya. Kondisinya memprihatinkan, tangan penuh luka, di kepala juga ada bekas disetrika, macam-macamlah," tutur Cindy menceritakan saat menjemput kakaknya itu.
Lanjutnya, kakaknya terbaring di kasur rumah sakit diduga karena mendapat kekerasan dari majikannya. Sebab saat ia menghampiri kakaknya yang terbaring langsung meneteskan air mata.
"Di telinganya saya katakan, kakak bangun ya kita pulang ke Indonesia. Saat itu kakak saya hanya menyebutkan ya allah tolong tolong takut takut," ujar Cindy.
Kini kakaknya telah sampai ke kampung halamannya 2023 desa Koto Lebuh Tinggi, Kecamatan Siulak Kerinci.
Namun kondisinya masih terbaring di kasur, bahkan semakin parah. Bukan hanya sakit Ida juga sering lupa ingatan.
"Tidak bisa apa apa lagi, pakai pempes di rumah. Lupa ingatan, sesekali dia ingat, saat ingat dia cerita perlakuan yang didapatkannya, sampai kita tidak sanggup mendengarnya," kata Cindy.(hdp)
