iklan Stok Aman! Bulog Sungai Penuh Siapkan 1.500 Ton Beras Hadapi Musim Kemarau
Stok Aman! Bulog Sungai Penuh Siapkan 1.500 Ton Beras Hadapi Musim Kemarau

JAMBIUPDATE.CO, SUNGAI PENUH – Memasuki musim kemarau yang mulai melanda sejumlah wilayah, Perusahaan Umum (Perum) Bulog Cabang Sungai Penuh – Kerinci memastikan bahwa stok beras di wilayah tersebut dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Cabang Bulog Sungai Penuh – Kerinci, Afrinaldi Sinaga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipatif guna menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di pasaran. Hingga akhir Juli 2025, jumlah stok beras di gudang Bulog tercatat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama beberapa bulan ke depan.

BACA JUGA: Kecil di Atas Kertas, Besar di Lapangan: TUKS Aur Kenali dan Ancaman Sunyi terhadap Ruang Hidup

"Stok beras yang tersedia saat ini sangat mencukupi. Kami terus melakukan pemantauan dan penyaluran secara berkala, termasuk melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)," ujar Kepala Cabang Bulog Sungai Penuh – Kerinci.

Bulog juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan distribusi beras berjalan lancar, terutama ke daerah-daerah yang rawan kekeringan dan berpotensi mengalami gangguan pasokan pangan.

Kepala Perum Bulog Cabang Sungai Penuh - Kerinci menyebutkan bahwa saat ini stok beras yang tersedia di gudang Bulog cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 6 bulan ke depan atau 1.500 ton beras.

BACA JUGA: Pemkab Tanjabtim Genjot Ekonomi, Targetkan Angka Kemiskinan Turun Tajam 2029

"Stok beras di gudang kami dalam kondisi aman. Masyarakat tidak perlu khawatir. Kami juga terus melakukan penyerapan dan distribusi secara berkala," ungkapnya. 

Bulog juga terus menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar tradisional untuk menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.

"Untuk stok minyak goreng sangat banyak di gudang mencapai 15.000 ton,"pungkasnya.

Perum Bulog juga siap bekerja sama dengan semua pihak,dengan menggelar operasi pasar jika terjadi gejolak harga di tengah konsumen.(Hdp)


Berita Terkait



add images