JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., menggelar kegiatan Coffee Morning bersama insan pers, yang terdiri dari para Pemimpin Redaksi (Pemred), Tim Redaksi, serta Jurnalis Liputan yang selama ini menjadi mitra penting dalam pemberitaan dan penyampaian informasi di Kota Jambi.
Kegiatan yang berlangsung Selasa pagi (24/6/2025) di Griya Mayang Rumah Dinas Wali Kota Jambi itu, turut dihadiri Sekretaris Daerah Kota Jambi A Ridwan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Jambi Abu Bakar, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jambi Suhendri.
BACA JUGA: Dikenal Visioner, Kreatif dan Enerjik, Zuwanda Jadi Calon Kuat Ketua KONI Provinsi Jambi
Coffee Morning yang mengusung tema “Membangun Sinergi Pemerintah dan Pers untuk Mewujudkan Kota Jambi Bahagia," menjadi wadah silaturahmi dan dialog strategis antara Pemerintah Kota Jambi dengan Insan Pers, sekaligus bentuk apresiasi atas kontribusi pers dalam menyuarakan informasi pembangunan Kota Jambi kepada masyarakat.
Dalam suasana santai namun penuh makna, Wali Kota Maulana turut menyampaikan secara langsung progres dan capaian program Kota Jambi Bahagia, yang saat ini telah memasuki 120 hari kerja masa jabatannya. Dalam paparannya yang disampaikan dengan lugas, komprehensif dan sistematis, Wali Kota menyajikan pencapaian kinerja Pemerintah Kota Jambi dalam berbagai bidang, mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga program-program unggulan yang dirancang dengan pendekatan Community Based Development, yakni pola pembangunan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan, dengan penguatan peran RT sebagai ujung tombak transformasi di tingkat akar rumput.
Dalam presentasinya dihadapan para jurnalis, Wali Kota Maulana memaparkan capaian program prioritas 100 hari kerja yang telah dijalankannya sejak dilantik pada 20 Februari 2025 lalu, serta meng-highlight rencana pembangunan Kota Jambi Bahagia yang menekankan pada kebutuhan riil masyarakat, keberpihakan terhadap kelompok rentan, pemerataan pembangunan, peningkatan kualitas hidup, dan tata kelola pemerintahan yang profesional.
Maulana menyampaikan satu kutipan reflektif yang menjadi dasar pijakannya dalam membangun Kota Jambi ; "After 100 days, there are no revolutions."
Ungkapan itu bukan sekedar kata-kata bijak, tetapi mengandung makna mendalam. Bahwa sebuah keberhasilan atau kegagalan sering kali dapat dibaca dari 100 hari pertama masa pengabdian seorang pemimpin.
