iklan Pangkalan udara militer AS Al Udeid, di Doha, Oktober 2002.
Pangkalan udara militer AS Al Udeid, di Doha, Oktober 2002. (Rabih Moghrabi/AFP)

JAMBIUPDATE.CO, TEHRAN - Iran menyerang pangkalan udara terbesar milik Amerika Serikat di Asia Barat, yakni Lanud Al Udeid, Qatar, pada Senin (23/6) waktu setempat.

Dalam sebuah pernyataan Angkatan Bersenjata Iran yang dilansir Tehran Times, terungkap bahwa Iran siap menyerang lebih banyak target milik Amerika Serikat jika Washington terus melakukan agresi terhadap Iran.

BACA JUGA: Belum Lunas Beli Sabu, Pemuda Ini Sudah Diciduk Polisi

"Kami akan memastikan bahwa setiap pengulangan kejahatan hanya akan mempercepat runtuhnya kehadiran militer Amerika di kawasan tersebut, mundurnya mereka secara memalukan dari Asia Barat, dan terwujudnya aspirasi bersama umat Islam dan negara-negara yang mencari kebebasan di dunia, pemberantasan tumor Zionis yang ganas," bunyi pernyataan itu.

Serangan Iran terjadi setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran pada Minggu dini hari waktu Tehran.

Al Udeid terletak di barat daya Doha, Qatar. Lanud tersebut telah menjadi instalasi militer AS yang paling penting di Asia Barat, yang berfungsi sebagai pusat saraf bagi operasi Amerika di seluruh wilayah.

BACA JUGA: Perseteruan Rendra dan Istri Berlanjut: Winda dan Kedua Orang Tuanya Jadi Tersangka Pengeroyokan

Kepentingannya berasal dari kombinasi posisi geografis, infrastruktur canggih, dan kemampuan operasional yang membuatnya sangat diperlukan bagi strategi militer AS di wilayah tersebut.

Dari berbagai sumber melaporkan bahwa pangkalan itu telah dievakuasi sebelum serangan Iran.

"Tidak ada personel Amerika atau Qatar yang terluka," bunyi pernyataan dari komando militer AS.

Presiden AS Donald Trump menyebut 'hampir tidak ada kerusakan yang terjadi'.

Al Udeid pernah berfungsi sebagai tempat persiapan utama pasukan AS berperang di Afghanistan dan Irak. Pada puncak kejayaannya, Al Udeid menampung sekitar 10.000 tentara AS, dan jumlah itu turun menjadi sekitar 8.000 pada 2022.

Markas itu juga digunakan dalam perang melawan kelompok ISIS di Irak dan Suriah. Al Udeid dibangun di hamparan gurun datar sekitar 20 mil (30 kilometer) di barat daya ibu kota Qatar, Doha.


Berita Terkait



add images