JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi menyatakan hasil laboratorium Limbah Bekas Tambang Batu Bara di Koto Boyo telah keluar hasilnya. Hasil itu telah di serahkan ke Polda Jambi.
Saat dikonfirmasi media daring ini, Kasi Gakkum Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Shinta Hendra membenarkan.
"Sudah kami serahkan Ke tim Tepiter Polda Jambi, karena mereka yang minta (uji lab) dan membayarnya jadi semua dari Laboratorium langsung di serahkan kepada Tim Tepiter Polda, jadi sebaiknya langsung ke mereka saja minta keterangnnya," kata Shinta Hendra.
Adapun sebelumnya, pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi mengakui pihaknya telah diminta mendampingi tim Tipidter Polda Jambi ke Koto Boyo Batanghari pada Maret 2025 lalu.
DLH ikut mengambil dua sampel air untuk diuji di laboratorium UPTD Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi.
Sampel pertama diambil dari kolam satu yang mengalami limpasan, dan sampel kedua dari air limbah tambang yang mengalir ke outlet kolam terakhir.
"Kami cuma mengambil sampel Air limbah hasilnya 14 hari kerja, dan akan kami serahkan ke Ditreskrimsus Polda Jambi," Kasi Gakkum Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Shinta Hendra saat itu.
Shinta belum mau berkomentar panjang terkait hal ini. Ia mengarahkan untuk kepada pihak kepolisian. Termasuk saat ditanya terkait sanksi yang direkomendasikan DLH jika memang air limbah sampel itu memang terbukti berasal dari kolam bekas tambang yang belum direklamasi ? Shinta tak menjawabnya.
"Jadi semuanya hubungi tim Tepiter Polda saja, lagian juga ada dari IT bersama tim tepiter, kita cuma mengambil sampel Air limbah hasilnya 14 hari kerja," tegas Shinta. (aan)
