iklan

JAMBIUPDATE.CO,- Di Gaza, serangan Iran disambut gembira warga Palestina, karena sebagai balasan yang jarang terjadi atas serangan Israel yang telah menewaskan sedikitnya 33.000 orang.

Rekaman yang beredar dari daerah kantong tersebut menunjukkan banyak warga, termasuk di dalam tenda pengungsian, bersiul dan yang lainnya meneriakkan Allah Akbar (Tuhan Yang Maha Besar) dengan gembira ketika langit diterangi oleh roket Iran dan intersepsi Israel.

 

“Untuk pertama kalinya, kami melihat beberapa roket tidak mendarat di wilayah kami. Roket-roket ini mengarah ke wilayah pendudukan Palestina,” kata Abu Abdallah kepada Reuters pada Ahad.

“Kami berharap jika Iran atau negara lain ikut serta dalam perang, maka solusi bagi Gaza mungkin akan lebih dekat dari sebelumnya. Amerika mungkin harus menyelesaikan masalah di Gaza untuk mengakhiri akar masalahnya,” kata pria berusia 32 tahun itu, menggunakan nama panggilan dan bukan nama lengkapna.

Banyak warga Palestina di Gaza merasa ditinggalkan oleh negara-negara tetangganya di Timur Tengah, sejak Israel memulai serangan yang telah menewaskan lebih dari 33.000 orang. Ini serangan balasan atas serangan Hamas di Israel, yang menewaskan 1.139 orang dan menyandera 253 orang pada 7 Oktober.

“Kami telah dibantai selama lebih dari enam bulan dan tidak ada yang berani melakukan apa pun. Sekarang Iran, setelah konsulatnya diserang, membalas Israel dan ini membawa kegembiraan di hati kami,” kata Majed Abu Hamza, ayah tujuh anak dari Kota Gaza.

Perang di Gaza, yang diserbu Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, telah meluas ke kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak.

Dukungan kepada warga Gaza datang dari Iran dan proksi regionalnya, yang merupakan sekutu penguasa Islam Hamas di Gaza. Kelompok Houthi di Suriah dan Yaman menyebut serangan Iran itu sah. Sekutu Iran, Hizbullah di Lebanon, memuji serangan itu sebagai serangan yang “berani”.

Iran melancarkan serangan tersebut atas serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah pada 1 April. Serangan itu menewaskan komandan penting Garda Revolusi Iran dan menyusul bentrokan berbulan-bulan antara Israel dan sekutu regional Iran, yang dipicu oleh perang di Gaza. (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images