iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN – Hingga akhir November 2023 lalu, capaian pajak dan retribusi daerah Kabupaten Sarolangun baru mencapai sebesar 77,95 persen. Namun capaian ini masih akan bertambah hingga akhir tahun 2023, mengingat masih ada waktu satu bulan lagi.

Emalia Sari, Kepala Badan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Sarolangun, saat dikonfirmasi mengatakan, BPPRD Kabupaten Sarolangun optimis capaian pajak dan retribusi daerah hingga akhir tahun 2023 mencapai 80 persen.

“Realisasi pertanggal 27 Nopember sebesar 77,95 persen khusus pajak dan retribusi daerah. Dari total target sebesar Rp 30.189.392.142, terealisasi Rp. 23.531.733. 540,” katanya.

Dari 11 objek pajak dan retribusi daerah ini, katanya, ada beberapa pajak yang sudah over target, dan ada juga yang belum tercapai.

“Yang sudah over target seperti pajak hotel, pajak reklame, pajak sarang burung walet, dan beberapa retribusi juga sudah over target seperti pelayanan persampahan, parkir di tepi jalan umum, KIR, dan beberapa retribusi lagi bakal akan tercapai 100 persen karena masih ada satu bulan lagi,” ujarnya.

Diakuinya, memang masih ada beberapa objek pajak yang capaiannya masih rendah seperti pajak hiburan, pajak air tanah, PBB, BPHTB. Tekait masih rendahnya pajak BPHTB, hal ini dikarenakan masih ada target pajak BPHTB perusahaan belum tercapai.

“BPHTB target dari 7,2 miliar terealisasi Rp 2,6 miliar. Baru 35,88 persen. Ini Cuma BPHTB masyarakat belum BPHTB perusahaan. Perusahaan biasanya yang besar. Itu yang belum berhasil sampai saat ini kita pungut. Masih proses komunikasi dengan perusahaan,” terangnya.

Diketahui, total target pajak dan retribusi ini sudah mengalami revisi dari target sebelumnya yaitu sebesar Rp 35 milliar dan mengalami penurunan karena ada pajak dan retribusi yang direvisi karena pihaknya menganggap tidak akan bakal terealisasi khususnya yang paling signifikan nilainya.

“Khususnya parkir terminal yang kita rencanakan untuk kantong parkir dari Rp. 4,5 miliar. Jadi targetnya Cuma Rp. 700 juta. Itu pun belum terealisasi sekarang baru 50 persen. Kenapa itu tidak tercapai, karena kita tidak menyiapkan sarana dan prasarana,”pungkasnya. (hnd)


Berita Terkait