JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Sebanyak 11 ribu rumah belum layak huni di Provinsi Jambi. Hal itu terungkap saat peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) di Jambi (21/9).
Untuk mengatasi itu, Gubernur Jambi Al Haris menyatakan akan mencoba mengatasinya dengan bantuan Corparate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Jambi. Upaya itu dilakukan untuk mendukung program Dumisake lebih cepat terlaksana.
"Untuk itu kita minta teman-teman pengusaha di Jambi membantu dengan CSR. nNanti mereka juga bisa pasang nama mereka di bantuan itu. Ini kita harapkan bisa dilakukan pada 2024," akunya.
Hal itu diyakini bisa terwujud, lantaran Haris menemukan suatu perusahaan yang membangun rumah dengan biaya murah.
"Ada solusi dari PT Treco rumah yang dibuatnya Rp 55 juta. Saya pikir kenapa tak kita undang teman-teman pengusaha di Jambi ada Sinarmas Grup, Wilmar, Astra dan sebagainya untuk menyumbang lewat CSR untuk bedah rumah masyarakat," kata Haris.
Dari data bidang Perumahan Dinas PUPR Haris mengungkapkan saat ini ada 11 ribu rumah yang belum layak huni.
"11 ribu ini jumlahnya tersebar di kabupaten/kota di Jambi. Yang jelas tugas kami mendorong bedah rumah, minimal tak kebocoran saat anaknya belajar, malam hari tak basah bukunya," harapnya.
Adapun pada Hapernas tahun 2023 di Jambi ini Gubernur Jambi Al Haris menyerahkan bantuan bedah rumah program dua miliar satu kecamatan (Dumisake) tahun anggaran 2023, kepada 533 warga penerima.
Bantuan bedah rumah ini setiap warga penerima dapat anggaran Rp 20 juta, dan anggaran tersebut disalurkan ke rekening penerima bantuan.
Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan bantuan bedah rumah yang diberikan tersebut merupakan program Dumisake yang ditujukan bagi warga yang rumahnya tidak layak huni.
Sedangkan pada tahun 2022 lalu, dengan program Dumisake telah membantu bedah rumah sebanyak 596 unit. (aan)
