iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Kota Jambi yang seharusnya masih dalam periode musim kemarau, tiba-tiba diguyur hujan lebat disertai petir pada Kamis (21/9).

Hal ini tentunya menumbuhkan rasa bahagia bagi masyarakat, mengingat musim hujan diperkirakan pada Oktober 2023.

Meskipun begitu, BMKG Stasiun Jambi memberikan penjelasan bahwa fenomena ini disebabkan oleh gangguan sesaat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Annisa Fauziah, Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Sultan Thaha Saifuddin Jambi, hujan yang terjadi adalah akibat dari adanya gelombang atmosfer (gelombang Rossby) dan Osilasi Madden Julian (MJO) yang aktif di wilayah Jambi. Selain itu, kelembapan udara di lapisan atas juga cukup tinggi, mendukung terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir.

Meskipun musim hujan belum resmi dimulai, BMKG memperingatkan bahwa hujan disertai petir masih berpotensi terjadi dalam tiga hari ke depan. Kondisi ini dapat mengakibatkan berkurangnya jarak pandang, sehingga masyarakat di Kota Jambi dihimbau untuk tetap waspada.

"Kehadiran hujan di luar musim ini menjadi bukti betapa dinamisnya iklim dan cuaca, dan menuntut kewaspadaan dari semua pihak," katanya.

Kondisi udara di Kota Jambi pada Kamis (21/9) menunjukkan situasi yang cerah. Particulate Matter (PM2.5) menunjukkan angka di bawah 50 µm (mikrometer). Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).

Hari sebelumnya, Rabu (20/9/2023), udara di Kota Jambi menunjukkan kualitas tidak sehat. Hal itu sesuai dengan pantauan pada alat AQMS yang terpasang di Tugu Keris, Kota Baru, Kota Jambi. Di mana PM2.5 menunjukkan angka 53 µm.

Namun, Kamis pagi (21/9), udara di Kota Jambi kembali bersih. Sebab, kota Jambi diguyur hujan sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB. Hujan juga mulai mengguyur kota beradat ini sejak selasa lalu. Hal ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat, seperti meningkatkan kualitas udara dan mengurangi potensi masalah kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara.

(hfz)


Berita Terkait