JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Pemerintah Kabupaten Tanjabtim melalui BKPSDMD mencatat ada sebanyak 159 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masuk Batas Usia Pensiun (BUP) tahun 2023 ini.
Hal itu disampaikan langsung Kepala BKPSDMD Kabupaten Tanjabtim, Anggar Hari Sumartha melalui Analisis SDM Aparatur Ahli Muda, Apri Trilegiwo, bahwa dari 159 ASN yang tercatat hingga bulan Agustus 2023 ini, baru sebanyak 132 SK yang sudah diterbitkan.
"Artinya ASN yang belum pensiun ada sebanyak 27 orang. Karena b masih menunggu tanggal dan bulan pensiunnya. Yang jelas tahun ini sesuai dengan BUP ada sebanyak 159," katanya.
Dijelaskannya, dari 159 ASN yang masuk BUP itu, didominasi dari tenaga pengajar atau guru. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut, yakni tenaga pengajar/guru ada sebanyak 112 orang, tenaga kesehatan sebanyak 8 orang dan teknis sebanyak 39 orang.
"Jadi selain guru, yang juga banyak pensiun ASN teknis dibandingkan dengan ASN tenaga kesehatan," jelasnya.
Menurutnya, memang sejak beberapa tahun terakhir ini, ASN yang pensiun kebanyakan tenaga guru. Sebab, pada zaman dahulu ada guru yang masuk ASN secara serentak atau berombongan, dan pensiunnya pun juga serentak.
"Kalau tidak salah sejak tahun 2018 mulai banyak guru ASN yang pensiun, sampai lah tahun ini. Itu lantaran dulu waktu itu guru yang masuk rombongan serentak jadi ASN, jadi berdampak ke pensiunnya juga serentak," jelasnya.
Kemudian selain BUP, ada juga ASN yang pensiun tidak terduga atau dadakan, seperti meninggal dunia, Atas Permintaan Sendiri (APS) maupun diberhentikan dengan tidak hormat karena menyangkut kasus tindak pidana.
"Datanya untuk ASN yang meninggal dunia ada sebanyak 16 orang, 13 orang sudah diterbitkan SK. Lalu untuk APS ada sebanyak 4 orang dan diberhentikan dengan tidak hormat sebanyak 3 orang," terangnya.
Tentunya saat ini dengan kebutuhan ASN yang masih kurang di Kabupaten Tanjabtim, ditambah lagi jumlah ASN yang pensiun rata-rata 150 orang per tahun, membuat Kabupaten Tanjabtim krisis ASN.
"Kalau harapan, kami menginginkan Pemerintah Pusat bisa memperhatikan Kabupaten Tanjabtim yang mana ASN nya semakin berkurang, dan tidak sebanding dengan penerimaan PPPK dan CPNS yang tidak dapat memenuhi kebutuhan," tukasnya. (lan)
