JAMBIUPDATE.CO, SUMSEL - Meski diblokir oleh warga karena akses mereka dialihkan ke kolong, jalan Tol Palembang-Betung ternyata sedang dikebut pekerjaanya karena akan mulai beroperasi Juli 2023.
Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Bupati Banyuasin Askolani. Kata Askolani, kabar bahwa tol Palembang-Betung beroperasi Juli ia terima langsung dari pihak Waskita Sriwijaya Tol selaku pengembang tol tersebut.
Askolani pada Jumat (28/4) telah melakukan pertemuan dengan pihak Waskita Sriwijaya Tol selaku pengembang.
Pengoperasian Tol Palembang-Betung adalah salah satu tema yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Hingga saat ini, progres Tol Palembang-Betung kata Askolani telah mencapai 85 persen.
Kata Askolani salah satu hambatan yang dihadapi pada pekerjaan konstruksi tol Palembang-Betung saat ini adalah masalah pembebasan lahan.
Namun Pihaknya berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini dalam waktu cepat sehingga sisa pekerjaan 15 persen bisa tuntas sebelum Juli 2023.
Sementara itu, Ratusan warga Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III memblokir Jalan Tol Palembang-Betung sebagai bentuk protes karena jalan nenek moyang mereka kini telah dialihkan ke kolong tol.
Jalan nenek moyang itu bernama Jalan Suak Taman. Kini jalan ini telah digarap menjadi ruas jalan tol.
Aksi pemblokiran jalan Tol Palembang-Betung ini terjadi di ruas yang berada di Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin lll Kabupaten Banyuasin.
Indo Sapri, salah satu perwakilan warga yang demo, dikutip Jambi Ekspres dari harianmuba.com Kamis (25/5), mengatakan tuntutan warga cukup sederhana, buatkan saja jembatan penyeberangan agar mereka saat hendak ke kebun dan membawa hasil kebun bisa kembali lancar seperti dulu, seperti waktu Jalan Suak Taman belum ditutup Tol Palembang-Betung.
Terkait kolong tol, itu kata Indo Sapri sangat beresiko, bisa saja suatu saat terjadi banjir dan ini akan menjadi masalah baru di kemudian hari.
Permintaan pembangunan jembatan kata Indo Sapri telah pernah dikemukakan warga namun tak ada juga jawaban dan solusi, semua masih dialihkan ke kolong tol.
Kata Indo Sapri, Jalan Suak Taman yang telah ada sejak zaman nenek moyang mereka itu sebenarnya tidak masalah dijadikan jalan tol namun seharusnya ada solusi terbaik, jangan malah menimbulkan kesulitan.
Warga Kelurahan Seterio dalam tuntutannya juga meminta Bupati Banyuasin mendesak Pihak Pelaksana Pembangunan Jalan Tol Kapal-Betung untuk merealisasikan tuntutan mereka.