iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi mengakui tidak bisa melakukan penjagaan aktivitas mobil batu bara yang melintas pada siang hari.

Ini ditegaskan oleh Kadishub Provinsi Jambi Ismed Wijaya saat dikonfirmasi Jambi Ekspres (Induk jambiupdate.co).

Ismed mengakui tim hanya bekerja pada pukul 15.00 hingga 05.00 wib sesuai jam operasional batu bara jumlah anggota satgas dan anggaran yang ada. 

"Untuk siang belum bisa diatur penjagaannya karena keterbatasan anggota, 120 orang yang bekerja secara shift-shiftan," akunya.

Dirlantas Polda Jambi sebelumnya juga menyebut satgas pengawas batu bara belum maksimal di lapangan.

Menurut Ismed, untuk pengawasan tonase muatan batu bara sudah dilakukan uji petik (sosialisasi) di Jembatan Timbang sejak Sabtu lalu. Kelanjutannya mulai malam Jumat ini akan masuk tahapan penindakan. 

"Jika ada truk melebihi tonase akan dilakukan penilangan, serta kami akan melihat kesepakatan nantinya apakah setelah ditilang kendaraan langsung dikandagkan atau bagaimana kami akan tindak lanjuti dengan pihak kepolisian," sebutnya.

Sebeliumnya, Ismed menyebut pihaknya juga sudah berusaha memasang rambu sementara berupa spanduk di 30 titik sepanjang jalan Koto Boyo sampai Muara Bulian. 

"Rambu ini menerangkan dilarang parkir sepanjang bahu jalan," katanya. 

Ia mengakui baru mampu memasang rambu berbentuk spanduk karena rambu permanen membutuhkan waktu. 

"Rambu permanen tak terkejar karena pakai lelang dulu lagi berproses dan ditargetkan satu bulan kedepan sudah jadi oleh pihak BPTD," ucapnya. (aba)


Berita Terkait



add images