iklan BANJIR : Situasi air pasang surut yang menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjabtim beberapa waktu lalu.
BANJIR : Situasi air pasang surut yang menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjabtim beberapa waktu lalu.

 

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK- Ketinggian air yang disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Tanjabtim kini sudah stabil. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Tanjabtim saat ini belum menetapkan status siaga banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabtim, Helmi Agustinius mengatakan, bahwa ada beberapa kecamatan yang menjadi pedoman untuk menetapkan siaga banjir, yakni Kecamatan Berbak, Dendang, Kuala Jambi, Mendahara dan Mendahara Ulu. Jika beberapa kecamatan itu kondisi banjirnya telah mengkhawatirkan baru lah akan ditetapkan siaga banjir. "Dari pantauan tim yang di lapangan memang kondisi air saat ini belum membahayakan. Kalau nanti sudah mengkhawatirkan maka akan kami naikan statusnya menjadi siaga banjir," katanya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan berkoordinasi dulu dengan Polres Tanjabtim dan Forkompinda terkait dengan status banjir di Kabupaten Tanjabtim. Sementara, terkait dengan ketinggian air untuk hari ini, pihaknya belum mendapatkan data dari tim di lapangan, yang jelas kondisi air sampai saat ini masih stabil. "Kalau untuk sekarang ketinggian air masih aman, kalau angka pastinya untuk hari ini kami belum mendapatkan informasi dari lapangan," jelasnya.

Sementara itu, untuk prediksi cuaca dari bulan Oktober 2022 sampai dengan bulan Maret 2023 mendatang membahayakan. Untuk itu, BPBD Kabupaten Tanjabtim sendiri akan selalu siaga jika ada terjadi bencana alam. Seperti halnya banjir yang terjadi pada pemukiman warga di Kecamatan Geragai. Akibat luapan air, tanggul milik PT. WKS jebol dan mengakibat rumah warga terendam. "Memang luapan itu terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi, sehingga beberapa tanggul ada yang jebol dan tersumbat," terangnya.

Dia menambahkan, ada sekitar 23 rumah yang terendam banjir. Pihaknya juga telah melakukan rapat bersama dengan PT. WKS dan Tiga Kepala Desa yang terdampak. Alhamdulillah semuanya sepakat untuk memperbaiki tanggul yang jebol dan yang tersumbat. "Alhamdulillah kalau untuk air sudah surut, dan pihak PT. WKS pun bersedia memberikan bantuan kepada keluarga yang terdampak," tukasnya. (lan)


Berita Terkait