iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI- Sudah empat hari belakangan ini gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di Kabupaten Kerinci langka dan mahal. Harga eceran elpiji subsidi ukuran 3 kg tembus hingga Rp 35 ribu per tabung.

Warga kesulitan mencari gas elpiji 3 kilogram. Salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Setinjau laut mengeluhkan, dirinya susah mendapatkan gas ukuran 3 kg di wilayahnya.
Dia menceritakan, tak jarang harus berkeliling ke beberapa desa untuk bisa mendapatkan gas elpiji berusbsidi. Ketika dapat pun, harga gas melon itu cukup mahal. Padahal harga normal sesui HET yakni Rp 18 ribu per tabungnya.

"Yang jual eceran itu pun tinggal beberapa tabung, per tabungnya Rp 30 sampai 35 ribu. Sudah harganya segitu, terus susah didapat," kata ibu rumah tangga di kecamatan Setinjau Laut

Selain itu di Kecamatan Tanco juga sudah hampir seminggu terakhir ini gas 3 kilogram mulai langka.

Hal ini membuat sebagian masyarakat kelimpungan untuk mendapatkan salah satu gas subsidi itu. Pasalnya, agen gas yang biasa menjadi langganannya di wilayah itu selalu kehabisan stok.

Kenaikan harga gas subsidi yang dibarengi kelangkaan sangat berdampak untuk warga. Salah satunya, warga ada yang pakai kayu bakar untuk memasak sebelum mendapatkan gas elpiji.

"Gasnya semakin sulit dicari, kami terpaksa pakai kayu bakar sebelum dapat gas," ujar Ita warga di Tanco

Melihat kondisi itu, warga berharap ketersedian gas elpiji 3 kilogram dapat kembali normal. Mengingat komoditas bahan bakar gas itu sudah penting bagi kehidupan sehari-hari.

"Pertamina harus rutin mendistribusikan elpiji ini, sehingga kita tidak lagi kebingungan," kata warga

Warga minta pemerintah dan PT Pertamina (Persero) bisa melakukan operasi pasar terhadap langka dan mahalnya elpiji 3 kg.

"Harunya segera terjun ke lapangan mengecek kelangkaan dan harganya, jadi ada upaya pemerintah maupun pertamina, " kata Warga. (Hdp)


Berita Terkait