iklan
Di daerah terdekatnya pempek yang sering di order luar Jambi dari Padang Sumatera Barat, dan banyak lagi daerah lainnya.

"Kalau anggota dan Komandan Kodim dalam lingkup Provinsi Jambi, setiap ke Jambi pasti cari saya untuk makan pempek. Kalau harganya tergolong murah 1 biji Rp. 1000," katanya.

Mang Jarot lantas bercerita tentang kehidupannya. Ia mulai berjulan makananya sejak tahun 1991 yang awalnya selalu menjual barang dagangan orang lain hingga 1997.

Ia sendiri merantau ke Jambi sekira tahun 1988 di Kawasan Rantau Ikil, Batu Kangkung, Simpang Sawmil arah ke Padang Sumatera Barat.

Mula awalnya bekerja sebagai penyadap karet hingga tahun 1991.

"Alhamdulillah dari tahun 1997 sampai 2022 ini pempek bikin sendiri. Iya, biasalah namanya orang jualan pasti ada pasang surutnya,’’ sebutnya.

Setelah itu, pempek yang dibuatnya ini sangat sederhana, bisa dikatakan resepnya sama dengan pempek pada umumnya. Hanya saja cara mengolah dan membuatnya dengan sepenuh hati.

"Saya buatnya dengan sepenuh hati bersama istri saya. Berawal dari belajar juga dari ikut jualan hingga punya usaha sendiri. Dulu saya juga punya karyawan, dari tahun 1997 sampai 2004 zaman tsunami Aceh, pernah jaya juga. Itulah namanya dinamika berjualan. Anak buah saya dulu ada 11 orang. Sekarang sudah diajari, mereka sudah punya usaha sendiri," tuturnya.

Ssbelum berada di Jambi, dirinya sempat melanglang buana ke Palembang. Pernah juga menjadi buruh penyadap karet.

"Pas musim hujannya saya baru jual pempek. Sekarang sudah punya istri dan 3 orang anak. 2 laki-laki 1 perempuan. Anak pertama pernah tes TNI namun gagal di kesehatan. Namun saat ini sudah bekerja dan ada yang sedang sekolah SMA,’’ sebutnya.

Untuk hasilnya sendiri, setiap harinya dirinya memproduksi paling sedikit 350 sampai 400 biji dan paling banyak 700 biji, dikalikan 1000 Rp. 21 juta perbulan, dan setahun Rp 252 juta.

"Itu paling banyak 700 biji habis kalau rame. Alhamdulillah, sekarang sudah punya tempat tinggal, rumah sendiri. Anak pertama kerja di Batam, anak kedua kerja di Hotel Abadi Suite, dan anak ketiga masih SMA kelas 1," jelasnya.

Dilanjutkan Mang Jarot, dirinya berharap, saat ini agar selalu diberikan kesehatan, umur panjang, keselamatan dalam berdagang dan cita-citanya bisa berangkat umrah dan haji bersama keluarga dari hasil pempek dagangannya.

"Semoga diijabahkan Allah SWT niat baik ini. Aamiin," tutupnya.

Komandan Unit Intelijen Kodim 0415/Jambi Kapten Amru dimintai komentarnya, mengatakan, pempek Mang Jarot itu adalah pempek legendaris. Dirinya turut menjadi saksi pempek Mang Jarot yang langganannya khusus TNI dari Bintara, Tamtama, Perwira hingga Jenderal TNI masih berlanggangan sampai sekarang.

"Yang uniknya lagi, pempek Mas Jarot tidak memakai cuka, melainkan racikan sendiri menggunakan asam jawa dan bumbu racikan lainnya. itu kelebihannya," katanya. (rhp).


Berita Terkait