iklan

JAMBIUPDATE.CO, MUARATEBO - Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tebo, masih banyak anak usia pendidikan yang putus sekolah. Bahkan Akhir 2021 lalu, tercatat 664 Pelajar Putus sekolah.

Menurut Kepala Dinas Pindidikan Kabupaten Tebo, Sindi, SH, MH, Kebanyakan faktor anak putus sekolah di Kabupaten Tebo ialah faktor ekonomi keluarga serta letak geografis Tebo yang lumayan luas sehingga bagi yang bertempat tinggal diwilayah terisolir, harus memerlukan kendaraan ke sekolah.  

"Faktor diantaranya karena permasalahan ekonomi dan letak geografis Tebo yang luas," terang Sindi.

Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo kata Sindi, terdapat 664 pelajar putus sekolah hingga akhir 2021 lalu. 664 pelajar tersebut diantaranya Sekolah Dasar (SD) ada  237 pelajar, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 202 pelajar, Sekolah Menengah Atas (SMA) 98 pelajar, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 127 pelajar. 

Untuk itu kata Sindi, pihaknya mempunyai solusi bagi pelajar putus sekolah. Seperti lembaga  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang sudah masuk kedalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Tamatannya sama diakui negara, seperti paket A untuk SD, paket B untuk SMP dan paket C untuk SMA," sebutnya. 

Menurutnya, proses belajarnya sama seperti kegiatan belajar pada umumnya diantaranya ada peserta didik, tenaga pendidik dan juga ruangan untuk belajar. "Hanya saja, pertemuannya hanya 3 kali selama 1 minggu," ucapnya. 

Sindi juga menjelaskan, khusus pelajar yang belajar melalui PKBM pada usia 21 tahun kebawah, belajarnya dibiayai oleh negara sedangkan diatas itu mereka mandiri. Sedangkan untuk jumlah PKBM yang terdaftar di Tebo ada 7 yang sudah terakreditasi, dengan tutor atau tenaga pendidik mencapai 70 orang.

"Biasanya untuk tutor ada yang dari guru PNS dan honor, ada juga relawan yang menjadi pemerhati pendidikan," pungkasnya. (bjg)

 


Berita Terkait



add images