iklan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono melakukan kunjungan kerja ke Paris, Perancis pada 5—6 Oktober 2021 untuk menghadiri Pertemuan Dewan Menteri OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD Ministerial Council Meeting).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono melakukan kunjungan kerja ke Paris, Perancis pada 5—6 Oktober 2021 untuk menghadiri Pertemuan Dewan Menteri OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD Ministerial Council Meeting).

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Pemerintah berupaya menjadikan Indonesia menjadi negara superpower dunia melalui perdagangan karbon. Dalam hal ini Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan lawatan ke Paris Perancis bertemu Dewan Menteri OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Dalam lawatannya, Menteri Lufi melakukan pembahasan Building A Green Future, juga membahas inovasi inklusif terkait untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagaimana tercantum dalam kesepakatan Paris Agreement. Komitmen tersebut juga diimplementasikan dalam aturan pajak karbon yang baru saja diresmikan oleh DPR dalam Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) menjadi undang-undang.

“Indonesia berpotensi menjadi carbon offset superpower di dunia melalui perdagangan karbon sukarela secara internasional. Namun, kerja sama internasional diperlukan untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam rangka pengembangan kerangka regulasi kebijakan yang efektif,” jelas Mendag Lutfi.

Dalam sesi Building A Green Future, Indonesia secara tegas juga menyampaikan komitmennya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagaimana tercantum dalam kesepakatan Paris Agreement. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kebijakan carbon pricing.

Seperti diketahui,  Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi melakukan kunjungan kerja ke Paris, Perancis pada 5 - 6 Oktober 2021 untuk menghadiri Pertemuan Dewan Menteri OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD Ministerial Council Meeting). Keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dengan berbagai negara di dunia serta membahas berbagai isu perdagangan terkini. Dalam kunjungannya, Mendag turut didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.

Dalam pertemuan ini, Mendag menghadiri sesi-sesi pleno tingkat menteri, yaitu sesi Building a Green Future yang membahas Innovation and Inclusive Pathways to Net-Zero, sesi Building an Inclusive Future yang membahas Promoting an Inclusive Digital Transformation, serta mengadiri kegiatan working lunch dengan tema Promoting Trade for All.

Hal lain yang dibahas pada Building a Green Future ini, yaitu upaya mendorong agenda pemulihan ekonomi yang kini juga dikemas untuk mendukung agenda transisi menuju ekonomi hijau, inovasi, dan peluang ekonomi baru bagi para pekerja. Untuk mencapai upaya pemulihan ekonomi yang dipadukan dengan pencapaian target net zero emission, tentunya memerlukan kerja sama internasional. Hal ini dapat dilihat dari beberapa inisiatif yang diluncurkan beberapa negara seperti Green Deal (Uni Eropa), Build Back Better World (G7), Beyond Zero initiative (Jepang), dan Blue Dot Network (Amerika Serikat, Jepang, dan Australia).

Sedangkan, dalam sesi working lunch, para menteri memastikan manfaat perdagangan dapat dirasakan seluruh pihak lapisan masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya, para menteri menyadari bahwa adanya urgensi untuk mengembangkan kebijakan perdagangan yang dapat berkontribusi atas permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan, termasuk antara lain perlindungan kesejahteraan pekerja, wanita dan anak-anak, serta kompetisi, subsidi, kelestarian lingkungan, dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Pertemuan Bilateral

Di sela rangkaian kegiatan Pertemuan Dewan Menteri OECD, Mendag Lutfi melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan negara-negara sahabat, yaitu Kazakhstan, Prancis, Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, Uni Eropa, dan juga dengan Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala.

Pada hari pertama (5/10), Mendag Lutfi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Integrasi Kazakhstan Bakhyt Sultanov. Dalam pertemuan ini, kedua Menteri membahas rencana persiapan pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12 WTO di Jenewa pada Desember tahun ini, dimana Kazakhstan akan menjadi Chair pada kegiatan tersebut. Kedua Menteri juga membahas isu-isu strategis yang dapat dilakukan untuk dapat mencapai konsensus pada KTM ke-12 mendatang, antara lain isu pertanian, subsidi perikanan (fisheries subsidies), HAKI, serta isu-isu terkini lainnya.

Berikutnya, Mendag Lutfi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Daya Saing Ekonomi Prancis Franck Riester. Pertemuan membahas penguatan hubungan perdagangan bilateral dan investasi kedua negara antara lain terkait diversifikasi produksi nikel, energi terbarukan, akses pasar produk ban, dan TV digital. Selain itu, kedua Menteri juga mendiskusikan kelanjutan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUE-CEPA), persiapan KTM WTO ke-12 dan G20, serta beberapa isu perdagangan lainnya.

Selanjutnya, Mendag Lutfi bertemu dengan Head of United States Trade Representative (USTR) Ambassador Katherine Tai. Pertemuan membahas beberapa isu perdagangan multilateral yang strategis, antara lain terkait subsidi perikanan, perdagangan jasa, penguatan WTO, serta isu terkini di forum multilateral. Selain itu, turut dibahas persiapan pelaksanaan perundingan Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) ke-18 yang akan dilaksanakan November tahun ini.

Kemudian, Mendag Lutfi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Usaha Kecil, Promosi Ekspor dan Perdagangan Internasional Kanada Mary Ng. Kedua negara sepakat memulai perundingan pertama Indonesia-Canada CEPA (ICA-CEPA) pada awal 2022. Pihak Kanada menginformasikan, saat ini tengah dalam proses internal di parlemen sebelum dimulainya perundingan.

Mendag Lutfi menyampaikan harapan agar ketentuan-ketentuan yang berpotensi menjadi isu perundingan dapat disepakati secara pragmatis dan kolaboratif. Sementara itu, terkait hubungan bilateral kedua negara, Kanada mengutarakan keinginan mendapatkan akses pasar untuk produk daging sapi dan perhatian sektor swasta Kanada yang memenuhi ketentuan standar halal di Indonesia tanpa memberikan hambatan perdagangan.

Memulai hari ke-2 OECD MCM Paris (6/10), Mendag Lutfi bertemu dengan Menteri Industri, Perdagangan, dan Pariwisata Spanyol Maria Reyes Maroto. Menteri Maroto mengawali pertemuan dengan menyambut positif proses perundingan Indonesia-EU CEPA yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi kedua pihak. Mendag Lutfi menyampaikan harapan agar Spanyol dapat turut memberikan dorongan politis kepada pihak Uni Eropa untuk dapat segera mendapatkan kemajuan pembahasan sebelum putaran 11 perundingan IEU-CEPA dilaksanakan pada November 2021.


Berita Terkait