iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN - Dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sarolangun, angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sarolangun, sejak Januari hingga Agustus tahun 2021, mencapai 16 kasus. Yang terdiri dari 14 kasus kematian terjadi pada bayi dan 2 kasus kematian dari ibu.

Bambang Hermanto, Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun, saat dikonfirmasi mengatakan, penyebab kematian ibu dan bayi ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dari yang bersangkutan.

"Salah satu faktor penyebab kematian ibu dan anak ini adalah, masih adanya masyarakat kita yang tidak melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan," katanya.

Bambang menganjurkan, kepada masyarakat terutama ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan di Puskesmas ataupun fasilitas kesehatan lainnya.

"Kita himbau kepada bapak ibu untuk melakukan proses, paling tidak saat kehamilan mengunjungi fasilitas kesehatan dan konsultasi dengan bidan ataupun tenaga kesehatan," pintanya.

Selain itu, untuk ibu hamil dianjurkan minimal empat kali memeriksakan kandungan ke dokter guna mengetahui pertumbuhan janin mereka.

"Banyak faktor kematian ibu anak yang beresiko tinggi, salah satunya pendidikan dan pernikahan usia dini. Namun kembali lagi kepada Yang Kuasa," tambahnya. (hnd)


Berita Terkait



add images