JAMBIUPDATE.CO, MUARATEBO- Kesal dengan aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), Ratusan warga Dusun Tanjung Kirai, Desa Punti Kalo mengamuk. Amukan warga ini bukan tanpa alasan, pasalnya limbah dari aktivitas PETI itu mengalir ke desa mereka dan mencemari Sungai.
Kekesalan mereka luapkan dengan membakar 8 unit alat PETI (dompeng) dan 2 pondok di Dusun Margodadi, Desa Teluk Singkawang, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo yang digunakan untuk menambang emas.
Kepala Desa Punti Kalo M Amin mengatakan, aksi warga tersebut terjadi sekira pukul 01.00 WIB, Rabu (07/07) dini hari. Sebelumnya, kata Amin, warga sudah melakukan pengintaian dan menemukan aktivitas PETI masih beroperasi.
"Malam tadi ratusan warga dusun langsung ke lokasi, dan membakar delapan unit alat dompeng dan buah pondok, sementara pekerja tambang melarikan diri," katanya.
Ditambahkan Amin, pihaknya sudah melayangkan surat kepada pemerintah Desa Teluk Singkawang, meminta agar aktivitas Peti di Dusun Margodadi dihentikan.
"Namun belum juga ada jawaban, tambang masih saja beraktivitas. Sedangkan air sungai semakin keruh. Apa boleh buat, warga sudah mengambil tindakan seperti itu," ungkapnya.
Sementara itu Kapolres Tebo AKBP Gunawan Tri Laksono ketika dikonfirmasi mengatakan, kedepannya agar masyarakat berkoordinasi jika ada aktivitas PETI. Ini dimaksudkan untuk memberikan tindakan tegas terhadap oknum yang masih melakukan penambangan.
"Sebelumnya sudah pernah kita datangi, tapi mereka melakukan aktivitas di malam harI. Penambang diduga sudah tau, mereka sempat membongkar dan ketika masyarakat dekat mereka lari ke hutan," pungkasnya. (bjg)
