iklan Masjid Raya Magatsari yang sampai kini masih berdiri kokoh di tengah Pasar Jambi.
Masjid Raya Magatsari yang sampai kini masih berdiri kokoh di tengah Pasar Jambi. (M RIDWAN/JU)

Ia menyebutkan, Masjid Raya Magatsari tersebut merupakan simbol Kota Madya Jambi. Dulunya di masjid tersebut berlangsung segala kegiatan. Mulai dari pengajian, kegitan MTQ dan lainnya. Setiap MTQ selalu di sana.

Pengajian dulunya sangat ramai. Gurunya Kiyai Zuhdi, yang dikenal Jubah Hitam. Murid pengajiannya ramai, datang dari berbagai daerah.

“Kharismatiknya  kiyai tersebut luar biasa. Beliuan orang terkenal. Para peserta pengajiannnya orang tetap, selalu orang itu yang datang. Pengajiannya mulai sore sesudah Ashar hingga Magrib,” katanya.

H Yahya mengatakan, Jubah Hitam tersebut aslinya orang dari Patani  Thailand, namun ia kawin dengan orang seberang Kota Jambi. Rumah Kiyai Jubah Hitam tersebut terletak di Seberang Kota Jambi. Jika hari-hari biasa di rumahnya juga ramai didatangi orang.

“Orang datang meminta petuah dan lain sebagainya. Muridnya banyak, banyak yang jadi orang besar. Tapi kita sudah tidak tahu lagi. Yang jelas ada yang ke Yaman,” tuturnya.

Saat ini sebut H Yahya, Masjid Magatsari masih berjalan dengan baik. Sudah punya manajemen pengurus.

“Saya sangat gembira dan bangga, kalau Masjid itu orang sembahyangnya ramai. Disini kalau Zuhur dan Ashar, itu tidak kurang 400 orang jamaah. Perempuan di atas. Laki-lakinya di bawah. Jamaah dari dulu hingga sekarang malah makin ramai,” pungkasnya. (Bersambung)

 


Berita Terkait



add images