iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK- Tren Budidaya ikan di Kabupaten Tanjabtim, masih stabil di masa pandemi wabah Covid-19.

Itu semua, karena peredaran atau pun pemasarannya masih didalam lokal, sehingga tidak terlalu berimbas terhadap petani budidaya ikan. Seperti pemasaran di pasar-pasar kalangan, Bioflok dan Pondok Pesantren.

"Selain itu, pemasaran petani juga saat musim pernikahan banyak pesanannya. Tapi karena sekarang resepsi pernikahan belum bisa diadakan, jadi petani hanya menjual di pasar, Bioflok dan pesantren," terang Kadis Perikanan Tanjabtim, Ibnu Hayat.

Ibnu Hayat menerangkan, ada jenis ikan yang dibudidayakan di Tanjabtim, yaitu ikan Nila, Lele dan Patin. Namun, yang paling banyak ikan Nila dan Lele, karena waktu panennya cepat, beda dengan ikan Patin.

Terkait dengan harga dari petani ke pedagang saat ini juga masih normal, yakni berkisaran Rp 15 sampai 17 ribu, bahkan Rp 20 ribu. Akan tetapi beda lagi jika petani tersebut menjual sendiri di pasar.

"Petani pun tidak menjualnya sekaligus. Karena kalau borongan, harganya jadi murah. Jadi ikannya dijual sesuai dengan hari pasar. Begitu siasat petani," katanya. (lan)


Berita Terkait