iklan Kondisi Rumah Batu yang berada di kawasan seberang Kota Jambi kian memprihatinkan.
Kondisi Rumah Batu yang berada di kawasan seberang Kota Jambi kian memprihatinkan. (Hafiz / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Kondisi rumah peninggalan dari Pangeran Wirokusumo, seorang saudagar di Olak Kemang, Seberang Kota Jambi semakin menghawatirkan.

Rumah tersebut merupakan peninggalan sejarah masa lampau yang seharusnya dapat dilestarikan keberadaannya. Namun kini kondisnya memprihatinkan karena tergerus usia.Pemerintah Kota Jambi memiliki wacana untuk melakukan pemugaran terhadap Rumah Batu tersebut.

Dikatakan Walikota Jambi Syarif Fasha, pemerintah memang memiliki rencana untuk melakukan pemugaran Rumah Batu tersebut, namun saat ini terkendala dengan status kepemilikan rumah tersebut.

“Pemerintah masih meminta kepada pihak keluarga untuk bisa menyerahkan aset tersebut, supaya bisa dilakukan pemugaran. Aset tersebut bukan milik pemerintah,” kata Fasha.

Menurut Fasha, jika nanti sudah dilakukan pemugaran dan beberapa perbaikan, sehingga layak untuk dijadikan objek wisata, maka pemerintah tak masalah jika nantinya hasil dari kunjungan wisata itu dikembalikan lagi kepada keluarga untuk keperluan merawat Rumah Batu tersebut.

“Kalau aset itu diserahkan, tak sampai disitu saja, kami juga harus membebaskan bangunan-bangunan yang ada di sekitar rumah batu tersebut. Baik di depan atau di belakang Rumah Batu ini. Sehingga bisa dilihat dari jalan besar. Itu harapan kami. Kami berharap warga di sekitar Rumah Batu mau tanahnya dibebaskan untuk membangun Rumah Batu tersebut,” imbuhnya.

Diktahui Rumah Batu adalah rumah peninggalan Pangeran Wirokusumo atau dengan nama lain Said Idrus Bin Hasan Al Djufri. Keluarga Al Djufri berasal dari Hadramaut, Yaman. Pangeran Wirokusumo adalah seorang saudagar yang mempunyai hubungan besan dengan Sultan Thaha Syaifuddin.

Rumah Batu tersebut dibangun sekitar tahun 1830. Bangunan tersebut dirancang oleh arsitek Datuk Shin Tai, seorang keturunan Tionghoa yang memeluk Islam. Arsitek Datuk Shin Tai pada masa itu merancang bangunan dengan perpaduan arsitektur Melayu, China, dan Eropa. (hfz)


Berita Terkait



add images