iklan

JAMBIUPDATE.CO, Para guru honorer tak habis pikir dengan adanya usulan Mendikbud mengkaryakan pensiunan guru PNS untuk mengajar lagi, sembari menunggu hasil rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) 2019. Mereka ditawarkan mengajar kembali dengan mendapatkan insentif dari dana BOS.

Ketua Umum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengaku heran dengan setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam dua tahun terakhir.

Pemerintah hanya memikirkan taraf hidup orang pensiun yang sudah layak gajinya. Walaupun dana pensiunnya tidak 100 persen tapi mauh jauh lebih baik daripada honorer K2. Apa enggak mikir, para honorer K2 yang tetap bertahan dengan upah di bawah standar kelayakan hidup, kata Titi kepada JPNN.com, Minggu (4/8/2019).

Dia melanjutkan, apa pemerintah tidak berpikir juga, kalau honorer K2 usia di atas 35 tahun harus menunggu diangkat jadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), kapan itu tuntas?.

Yang hasil seleksi PPPK tahap I saja masih belum jelas kapan NIP-nya terbit, kok sudah bahas perekrutan PPPK tahap II.

Lah terus yang tahap II mau mulai kapan dan akan selesai kapan. Jangan hanya asal ngomong dan PHP (pemberi harapan palsu)-lah tapi bukti tunjukkan dong, seru Titi.

Mestinya, lanjut Titi, honorer K2 yang pensiun dikasih insentif lebih besar atas pengabdiannya selama ini. Sebab, mereka yang selama ini bekerja dan bisa dipertanggungjawabkan kinerjanya.

Lihat dong, lihat pengabdian honorer K2 yang sudah puluhan tahun. Jangan hanya pakai asumsi yang negatif terus ke honorer K2. Seakan-akan kami ini sampah yang tidak berguna, tandas Titi Purwaningsih. (JPNN)


Sumber: JP

Berita Terkait