iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Lembaga Kajian Persepsi Regional (LKPR) kembali merilis hasil survei terbarunya tentang peta kekuatan Caleg DPR RI potensial Provinsi Jambi untuk Pemilu 2019.

Pernyataan ini disampaikan Direktur Statistik LKPR Zahyudi Maulana (31/5) kemarin di Jambi. Menurutnya survei kali ini ditujukan untuk melihat peta (mapping) sebaran kekuatan elektabilitas Bakal Calon Anggota DPR RI di Provinsi Jambi baik yang petahana maupun yang pendatang baru.

Survei ini sendiri dilaksanakan dari tanggal 10 sampai 23 Mei 2018 lalu di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi, dengan jumlah sample 1.800 responden, dengan sistem penarikan cluster random sampling.

Menurutnya metodologi dalam survei bakal calon legislatif cukup berbeda dengan survei Pilkada. Karena di pencalegan ini ada peran Partai yang cukup dominan.

Sehingga mengukur elektabilitas caleg DPR RI tidak bisa langsung menyodorkan pertanyaan pada responden untuk memilih siapa pilihmereka secara langsung tanpa mengukur dulu elektabilitas partai yang mengusungnya, karena elektabilitas caleg itu bagian yang tidak terpisahkan dengan elektabilitas partainya.

"Survei untuk mengukur caleg tidak bisa dengan mengadu head to head antar calon, karena hasilnya akan bias, karena dilapangan masyarakat tidak bisa membedakan saluran politik dan ketokohan antar calon, seperti ada tokoh yang bekas kepala daerah, jika kita tanyakan ke responden, mereka cenderung memilih para bekas calon kepala daerah, meskipun untuk DPR RI mereka sebenarnya punya pilihan lain."

"Dalam hal ini meski DCS ataupun DCT pemilu belum keluar, kita ini ingin melihat sebaran kekuatan bakal calon legislatif baik yang lama (petahana) maupun yang baru, berikut tingkat inherenisasi figur mereka dengan partai pengusung."

Maka dalam survei yang mereka lakukan, langkah pertama harus membangun asumsi tentang kekuatan beberapa Bacaleg petahana maupun pendatang baru di semua Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

"Asumsi yang kita uji berbasis kewilayahan masing - masing Bacaleg, seperti para petahana Handayani kuat di Merangin, Zulfikar Ahmad di Bungo, Saniatul Lativa di Tebo, Bakri di Tanjabtim dan Muaro Jambi serta Sutan Adil Hendra di Kota Jambi dan sebagian Kerinci."

Sedangkan para pendatang baru di pencalegan DPR RI seperti mantan Gubernur Hasan Basri Agus (HBA) juga memiliki dukungan kuat di Sarolangun dan daerah lainnya, lalu ada nama Tayfani Kasim juga cukup baik elektabilitas nya di Kerinci dan Sungai penuh, jelas pria yang malang melintang di riset persepsi tersebut.

Dari hipotesa inilah nanti kita mulai menguji elektabilitas partai pengusung mereka dan elektabilitas para calon, hasil survei mereka menggambarkan bahwa Anggota DPR RI dari Partai Gerindra memiliki elektabilitas tertinggi di antara semua nama yang kita asumsikan tadi.

"Untuk variabel elektabilitas SAH masih tertinggi mencapai 24.5 persen dari semua nama yang di survei, lalu ada Elviana, Saniatul lativa, H. Bakrie, Zulfikar Ahmad, Handayani, Ihsan Yunus termasuk Hasan Basri Agus yang dikabarkan maju dari Golkar."

Hasil ini menurutnya sejalan dengan elektabilitas partai Gerindra di Provinsi Jambi yang mencapai 24.53 persen, sehingga bisa dikatakan pemilih partai berlambang Kepala Garuda tersebut sangat identik dengan sosok Ketua DPD partai Gerindra ini. Selain alasan tersebut rata - rata responden menilai SAH memiliki kinerja yang sangat baik selama di Senayan, menjadi Pimpinan Komisi dan membawa program yang bermanfaat bagi masyarakat, ungkapnya menjelaskan beberapa alasan tingginya elektabilitas SAH tersebut.

Di samping itu, dari survei LKPR media April 2018 kemarin juga Partai Gerindra dan sosok Sutan Adil Hendra selaku ketua DPD nya juga memiliki elektabilitas terbesar di antara partai dan calon yang ada.

"Survei April elektabilitas Gerindra dan SAH ada pada angka 22 persen, ada peningkatan yang konsisten dari tiap periodesasi survei," paparnya.

Temuan kita persaingan sangat ketat, semua wilayah ada yang memilikinya, dalam pengertian telah menjadi basis seseorang calon DPR RI, sehingga peran jaringan dan partai politik menjadi cukup dominan.

Selain itu pria yang akrab disapa Yudi tersebut menambahkan elektabilitas Gerindra berpeluang besar untuk terus meningkat, termasuk memanfaatkan sosok dari Prabowo Subianto sebagai calon presiden di pilpres 2019, tandasnya. (aiz)


Berita Terkait



add images