JAMBIUPDATE.COP, KUALATUNGKAL Bisnis prostitusi di wilayah Provinsi Jambi, masih terus berjalan. Berbagai modus dilakukan. Mulai dari online, higga warung remang-remang.
Salah satunya di wilayah Betara dan Tungkal Ulu. Kondisi ini membuat masyarakat setempat resah. Belum lama ini beberapa tokoh pemuda setempat melayangkan surat ke DPRD Tanjabbar untuk menyikapi permasalahan penyakit masyarakat ini.
"Yang kita laporkan itu lengkap dengan data jumlah PSK maupun lokasi di mana mereka biasa mangkal," ujar Muyarno.
Dijelaskannya, laporan tertulis ke DPRD Tanjabbar di sampaikannya Juni 2017 lalu. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya.
"Perda terkait anti portitusi sudah disahkan Desember tahun 2016 mestinya sudah ada reaksi dari pihak terkait tapi sampai saat ini masih ada warung remang ataupun cafe yang beroperasi dan jumlahnya mungkin bisa saja bertembah sebab di sana jadi tempat pangkalan para PSK, terangnya.
Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Syafrizal Lubis, mengaku belum mengetahui adanya laporan ke Dewan terkait permesalahan penutupan Cafe ataupun pemberantasan para PSK yang ada di beberapa titik dalam wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
"Saya belum menerima laporan itu namun begitu kalau memang benar permesalahan itu seperti yang dilaporkan kita minta Pemda bisa bertindak tegas," ujar Syafrizal Lubis. (sun)
