iklan Ilustrasi. Foto :Net
Ilustrasi. Foto :Net

JAMBIUPDATE.CO, KUPANG Keluhan mati lampu (ML) terjadi di sejumlah daerah selama beberapa minggu terakhir. Selain di daerah Sulawesi Selatan (Sulsel), ML juga sering terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Seorang warga Desa Tuapukan, Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Peto de Ornay mengaku menjadi sasaran kemarahan istrinya, lantaran ML. Istilah ML memang familiar digunakan di daerah ini untuk menyebut pemadaman listrik.

Istri saya marah-marah karena kue pesanan pelanggannya rusak. Sebab, pemanggang roti dari listrik miliknya rusak gara-gara ML sampai delapan kali, ujar Ornay seraya senyum-senyum, Sabtu sore (4/2/2017).


Ornay mengaku heran, ML selalu terjadi setiap hari. Padahal pemerintah pusat telah membantu satu kapal listrik terapung dengan kapasitas melebihi kebutuhan warga di Timor Barat.

Kita mengalami surplus daya listrik. Bahkan rencananya kelebihan daya itu mau dijual ke Timor Leste. Tapi kok setiap hari terjadi ML sampai di atas lima kali? Manajemen PLN macam apa ini?, keluh Ornay kepada Pos Kupang.

Keluhan serupa juga disampaikan anggota KPUD Kabupaten Kupang, Octo Laa. Octo mengaku tidak habis pikir, kenapa setiap hari selalu saja terjadi ML. Pekerjaan di kantor jadi tertunda gara-gara ML terus, tukasnya.

Laa sempat curiga pulsa listrik prabayarnya habis. Namun saat dicek, ternyata masih tersisa 28.06 kwh.

Atau mungkin beta yang salah baca meteran. Karena itu beta minta PLN datang cek dulu sekalian ajar beta cara baca bosong (kamu) punya meteran pintar putar balek tuh, kecam Laa.

Sementara itu, Ketua Forum Kuan Naek Pah Timor, Metu Oematan, mengatakan, mestinya pelanggan listrik pintar mengadu ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Sebab memang ada UU Perlindungan Konsumen.

Percuma saja mengadu dan mengeluh di medsos. Sebaiknya ada forum warga pelanggan listrik pintar membuat keluhan secara tertulis untuk disampaikan kepada YLKI. Nanti lembaga ini yang akan memberikan somasi kepada PLN Wilayah NTT, imbuh Oematan.

Jika somasi tidak ditanggapi, lanjut Oematan, maka manajeman PLN bisa digugat secara class action oleh para pelanggan listrik pintar. Dan YLKI bisa bantu memfasilitasinya.

Selain di Kupang, keluhan ML juga terjadi di beberapa daerah di Sulsel, seperti Bone dan Sinjai. ML di daerah ini bahkan pernah sampai 15 jam.

PLN lebih baik kau bubar saja di sinjai Selatan sdh 15 jam mati lampu, tulis pengguna Facebook yang kesal dengan ML di daerah Sinjai.

ML cukup lama di daerah ini lantaran PLN memutus sementara sambungan listrik akibat bencana pohon tumbang.

Semoga esok alam tetap bersahabat dng mu, krn klu tertimpa pohon lgi, kayakx pemerintah Sinjai sdh harus bikin rencana strategis untuk tanam kabel agar pohon angin dan kayu tidak disalahkan lgi klu padam listrik, tambahnya.

(Pos Kupang/one/pojoksatu)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images