iklan

JAMBIUPDATE.COM, MERANGIN - Di Indonesia tidak hanya Semeru dan Gunung Tujuh yang memiliki danau di ketinggian. Ternyata di Merangin juga ada, namanya Danau Depati Empat. Danau ini berada di ketinggian 1.200 Mdpl. Tentu ini akan menawarkan rasa aman dan tenang anda yang berkunjung kesana.

Tidak hanya itu, keasrian danau ini masih sangat terjaga. Turun temurun masyarakat pribumi yang tinggal disekitaran danau menjaga hutan yang rindang dan masih lebat. Hal ini ditambah lagi dengan wilayah danau yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Kawasan yang berada di perbukitan membuat gunung ini semakin indah untuk dipandang. Panorama alam yang masih sangat asri juga menjadi keunggulannya. Tidak hanya itu, penawaran keindahan juga muncul dari sebelah barat danau. Disana terdapat gunung kembar, yakni bukit Pandan dan bukit Pandan Bungsu.

Pasir putih dan ombak kecil-kecil semakin memanjakan para pengunjung yang datang ke danau Depati Empat ini. Untuk pengunjung juga tidak perlu takut soal penginapan. Di pingir danau sendiri ada dibangun tiga unit pondok kecil dengan ukuran sekitar 4x6 meter.

Jika bermalam disana, maka anda harus bersiap-siap untuk melihat panorama alam yang tiada duanya di pagi hari. Mulai matahari terbit hingga beranjak sekitar pukul 10.00 WIB. Dimana saat itu dua gunung kembar dibalut dengan embun tipis. Kemudian juga sepintas terlihat embun berada di atas air danau yang jernih.

Karena pemandangan yang indah, tak hayal membuat orang-orang yang sudah berkunjung ke danau Depati Empat untuk ingin kembali kesana. Seperti halnya Jendral Hadi (34). Warga Desa Renah Alai, kecamatan Jangkat ini menuturkan, saat ada waktu luang dirinya selalu menyempatkan diri untuk pergi ke danau itu.

Selain mencari ikan, kata dia, dirinya dipuaskan dengan pemandangan danau yang sangat indah. Sering ke danau ini, terkadang kalau ada waktu luang, dalam setahun sampai empat atau lima kali. Ini sangat indah, rugi jika tidak pernah kesini, kata Jendral.

Tidak hanya itu, danau ini juga menjadi pihan masyarakat di Jangkat untuk tempat rekreasi di hari-hari tertentu. Misalnya merayakan Malam Penyambutan Tahun Baru. Hampir setiap malam tahun baru, danau itu dipenuhi oleh masyarakat.

Mereka menikmati malam pergantian tahun berada di pinggir danau, tentunya selalu ditemani oleh api unggun yang tidak terlalu besar. Menu saat malam pergantian  itu merupakan ikan yang memang terlebih dahulu ditangkap dengan peralatan jala, pukat dan peralatan tradisional lainnya.

Malam tahun baru, bukan anak muda saja yang merayakannya. Disini bapak-bapak bahkan ada ibuk-ibuk yang ikut. Pokonya rame kalau hari-hari tertentu itu, ucapnya.  

(pds)


Berita Terkait



add images