iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI Sebelas orang rimba atau Suku Anak Dalam (SDA) secara beruntun di bagian timur TNB. Masing-masing dipimpin Tumenggung Marituah, Tumenggung Ngamal dan Kelompok Serenggam yang di pimpin Tumenggung Nyenong.

11 orang yang meninggal itu dari 150 jiwa. Kematian paling banyak pada Januari dan Februari. Yaitu, enam kasus kematian, empat anak-anak dan dua orang dewasa.

Menurut Fasilitator Kesehatan KKI WARSI, Yomi Rivandi, dugaan sementara kasus kematian itu disebabkan kesulitan untuk mendapatkan pangan dan ketersediaan air bersih.

Hutan semakin sempit sehingga Orang Rimba tidak lagi melangun ke dalam hutan namun ke pinggir-pinggir desa dan ladang masyarakat, ujar Yomi, kepada jambiupdate.com, Senin (2/3).

Karena di kawasan itu sangat sedikit bahan pangan yang biasa di dapatkan orang rimba dari berburu dan meramu hasil hutan. Dalam rentang beberapa bulan terakhir, Orang Rimba setidaknya sudah berpindah ke 7 lokasi baru yang sebagian besar merupakan di pinggir desa dan juga perkebunan masyarakat.

(wsn)

 


Berita Terkait



add images