JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Edi Suparjo warga kurang mampu asal Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, penderita tumor ganas pada tulang, kini terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi. Ia sudah menderita penyakit tumor ganas itu sudah setahun terakhir.
Kondisi ayah dua anak ini semakin mengkhawatirkan. Dia terus berjuang melawan penyakit ganas yang tumbuh di lengan kanan bagian atas yang saat ini sudah membengkak hampir sebesar paha orang dewasa.
Kepada jambiupdate.com, pria kelahiran 14 Maret 1988 ini menceritakan. Awal mula dirinya merasakan sakit pada bahunya. Namun, lama kelamaan membengkak. Karena tidak punya biaya untuk berobat ke rumah sakit, dirinya hanya melakukan pengobatan tradisional.
Namun, tidak ada perubahan, malah lengan kanan bagian atasnya itu terus membengkak. Lagi-lagi karena keterbatasan biaya dirinya hanya beristirahat di rumah dan berharap pengobatan tradisional yang dilakukannya bisa berhasil.
"Mau ke rumah sakit tidak punya biaya. Waktu itu tidak tahu saya menderita penyakit tumor," ujar Parjo (panggilannya,red) kepada jambiupdate.com, di RSUD Raden Mattaher, Selasa (17/2).
Dengan hal itu, dirinya terus menunggu. Namun, tak kunjung berhasil. Pada akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk mengecek penyakit itu ke Rumah Sakit Umum Kol Abunjani Bangko. Berobat menggunakan kartu BPJS. Namun, untuk biaya keberangkatannya pihak keluarga mengumpulkan uang guna bisa menuju ke rumah sakit dan berharap Edi Suparjo bisa sembuh.
Saat dilakukan pengecekan di rumah sakit tersebut, pihak dokter menyatakan bahwa pria asal daerah yang dikenal dengan nama Serampas itu, mengidap penyakit tumor dan harus dioperasi. Namun, saat itu belum dijelaskan tumor jenis apa.
"Dokter Bangko (RSU Kol Abunjani,red) bilang kalau penyakit ini tumor," katanya.
Karena peralatan medis yang terbatas, pihak rumah sakit langsung merujuknya ke RSUD Raden Mattaher pada 7 Februari 2015. Oleh karenanya, pihak keluarga membawa anak pertama dari tujuh bersaudara ini ke Kota Jambi.
"Sudah tu kami ke Jambi untuk berobat sesuai dengan rujukan," ucapnya.
Sesampai di Jambi, sambung Ef Trisno (25) yang merupakan adik kandung Edi Suparjo, dirinya langsung ke rumah sakit umum dan melakukan perawatan jalan. Dari dokter rumah sakit, lanjutnya, diberikan petunjuk untuk melakukan pengecekan Žmulai dari Rontgent, USG, dan cek darah di Laboratorium.
"Semua sudah dilakukan, sekarang hasilnya juga sudah diserahkan ke pihak dokter," tuturnya.
Disebutkannya, dari hasil Laboratorium keterangan dari penyakit yang diderita adiknya sama dengan keterangan dokter sebelumnya. Namun, lebih spesifik dijelaskan bahwa penyakitnya adalah tumor ganas pada tulang.
"Dokter yang lakukan cek darah bilang kalau ini harus segera dioperasi dengan cara diamputasi agar tidak menjalar ke bagian tubuh lain. Karena menurut dokter, tumor itu bersarang pada tulangnya," jelasnya.
Tapi sampai saat ini, pihak rumah sakit belum mengambil tindakan untuk operasi. Bahkan, uang yang dikumpulkan keluarga untuk biaya perjalanan dan makan sudah hampir habis. Dia khawatir sebelum adiknya dioperasi uang itu sudah habis, mereka hanya bisa mengiritnya dengan membatasi makan.
Kita berharapnya cepat dioperasi, sekarang uang di kantong juga sudah menipis. Kalau untuk berobat pakai BPJS, pungkasnya.
(pds)
