iklan Illustrasi
Illustrasi

JAMBIUPDATE.COM, MUARASABAK - Kepsek SMP 11 Tanjabtim, Drs Malik membantah siswa diharuskan membeli mobiler sendiri. Seperti yang diutarakan Ketua Komite sekolah itu, Jamal.

"Berita itu saya tegaskan tidak benar. Bahkan foto berita itu saya pastikan foto dua tahun silam saat penerimaan siswa baru, tegas Malik.

Saat ini kondisi ruangan kelas yang ada sudah mengalami perubahan dibanding beberapa tahun silam. Soal mobiler yang sempat mengalami kekurangan diakui Malik pernah terjadi saat Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun 2012. Hal itu disebabkan karena ada beberapa meja dan kursi dalam keadaan rusak. Meski demikian, tidak benar jika sekolah membebankan tanggungjawab itu kepada siswa.

"Yang dilakukan pihak sekolah saat itu justru berinisiatif memperbaiki meja kursi yang rusak bersama dengan karang taruna dan pramuka setempat. Hasilnya, meja dan kursi cukup sesuai jumlah siswa," bebernya.

Pada saat PSB bulan Juli tahun 2014 lalu, menurut Malik sempat terjadi kekurangan 30 meja dan kursi lagi. Namun mengatasi hal itu pihak sekolah sendiri yang berinisiatif mencukupi kebutuhan tersebut.

"Silahkan cek kesiswa, sama sekali tidak benar mereka beli sendiri," katanya.

Terpisah, Bupati Tanjabtim, H. Zumi Zola Zulkifli sempat berang pada Dinas Pendidikan terkait berita tersebut. Jika benar sebagaimana diberitakan, Zola berjanji akan menindaktegas pihak Diknas. Hal tersebut disampaikan Sekda H. Sudirman di ruangan kerjanya usai peringatan Hari Pahlawan. Karena itu pula pagi kemarin langsung digelar rapat mendengarkan penjelasan Kepala Sekolah, Komite dan Kepala Diknas.

"Sayangnya, Jamal selaku ketua komite yang juga diundang justru tidak datang.  Dalam rapat itu terungkap bahwa informasi soal mobiler itu keliru. Itu sebabnya Sudirman mengatakan bahwa bupati sangat kecewa atas munculnya pemberitaan itu. Pak bupati, saya, bahkan seluruh jajaran pemkab sangat terbuka untuk dikritik, hal itu akan menjadi masukan bagi pembangunan daerah ini kedepan. Tapi jika kritik yang disampaikan justru fitnah, tentu kami sangat menyayangkannya," tukas Sudirman.

Dia meminta, kepada pihak - pihak yang berkeinginan menyampaikan masukan atau saran, dirinya mengaku siap menerima kapan saja bahkan dimana saja. Tentunya saran masukan atau kritik berorientasi membangun Tanjabtim. Setiap kritik yang berlandaskan data yang dapat dipertanggungjawabkan, Sudirman menggaransi akan diterima dengan baik bahkan dijadikan masukan bagi perumusan kebijakan daerah.

"Terkait kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, puskesmas, rumah sakit, jalan, jembatan, tempat - tempat pelayanan masyarakat lainnya, hingga APBD 2015 bahkan seterusnya, masih tetap menjadi salah satu prioritas utama pembangunan Tanjabtim Samudra. Bahkan komposisi 60:40 belanja langsung masih akan tetap dipertahankan," tandas Sudirman.

(yos)


Berita Terkait



add images