iklan
KUALATUNGKAL, Pemkab Tanjab Barat memastikan kenaikan harga gas isi 12 kg tidak berpengaruh kepada program konversi BBM ke Gas yang ditata oleh Kementerian ESDM beberapa waktu lalu. Pasalnya, untuk program konversi ini, mayoritas  nelayan dan rumah tangga menggunakan tabung gas isi 3kg.

Asisten II bidang Ekbang Setda Tanjab Barat, Syafriwan menjelaskan secara umum program konversi ini tidak terlalu terpengaruh oleh kelangkaan gas. Masalahnya, kelangkaaan ini hanya bersifat sementara. Bahkan, pada tahun 2014 ini, Pertamina menambah pasokan gas dari 86 ribu tabung pada tahun 2013 menjadi 115 ribu tabung ditahun 2014. 

"Artinya untuk tahun 2014 ini ketersediaan gas untuk program konversi dan kebutuhan rumahtangga  dalam fase  aman. Karena Pertamina sudah menambah kuota tabung gas isi 3 kg menjadi 115 ribu," kata Syafriwan.
--batas--
Disinggung masalah harga gas isi 3 kg, Syafriwan menegaskan sampai sekarang harga di Pertamina masih normal. Hanya saja harga harga jual ditingkat pengecer sedikit bervariasi. Namun perbedaan harga tersebut tidak terlalu signifikan.

"Harga gas pada tabung isi 3 kg masih normal. Berbeda dengan harga gas tabung 12kg yang lonjakan harga cukup meroket," ulasnya.

Secara umum, beber Syafriwan, hingga sekarang pihaknya belum menemukan kelangkaan gas. Meskipun saat ini  laporan dari agen bahwa ada pengurangan pasokan dari Jambi. Namun dari sisi harga, khususnya gas isi 12 kg mengalami nasib serupa dengan daerah lain.

"Belum menjurus kearah langka, namun informasi dari agen ada pengurangan pasokan dari Jambi. Biasanya gas dipasok sebanyak 4 tanki, saat ini gas yang datang hanya 3 tanki," pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images