iklan
SAROLANGUN, Salah satu kendala yang dihadapi petani sawah di Desa Penegah Kecamatan Pelawan adalah pasokan pupuk yang belum stabil masuk ke desa itu. Sehingga petani terkadang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

Hal tersebut diungkapkan Kades Penegah, H. Akmal. Menurut Akmal, untuk mengatasi persoalan itu kedepan petani akan membentuk gabungan kelompok tani (Gapoktan). Selain itu akan melakukan koordinasi dengan Pupuk Pusri untuk mencari solusi yang tepat agar pasokan pupuk bisa stabil masuk ke desa itu.

Selain itu kata Akmal, selama ini petani sawah menggarap lahan hanya sekali dalam setahun. Kedepan petani telah bertekat untuk menggarap lahan dua kali setahun, sehingga produksi padi lebih meningkat dan otomatis bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Penegah.

Di Desa Penegah kata Akmal, terdapat 200 hektar areal persawahan milik empat kelompok tani. ‘’Program Desa Penegah adalah desa mandiri yang mampu memajukan pertanian dan perkebunan. Petani harus berpola pikirian maju, karena daerah lain mampu tanam lebih dua kali, Desa Penegah juga harus bisa,’’ jelasnya.

Agar program tersebut bisa berjalan, Kades berharap bantuan dari pemerintah, sehingga masyarakat bisa menam dua kali setahun. Terutama bantuan irigasi sebab petani masih menggunakan pola sawah tdah hujan.

Kades juga mengungkapkan, meski petani baru menanam sekali setahun, namun Panegah sudah surplus beras. ‘’Apalagi kalau bisa lebih dari dua kali tentu produksi padi akan berlimpah ruah,’’ jelasnya.

Sementara itu Kadis Petanian Sakwan mengungkapkan potensi lahan sawah di Kecamatan Pelawan 890 hektar. Sedangkan yang dipanen 54 hektar milik dua kelompok tani. Jenis padi yang ditanam petani adalah Variates Ciherang. Diperkirakan perhektar bisa menghasilkan 7,2 ton padi dan kalau diolah menjadi beras mencapai 3,5 ton perhektar.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images