'Kampung Bahagia' Bukan Sekadar Janji Politik, Rp 100 Juta per RT Jadi Wujud Pemerataan Pembangunan dari Akar Warga

'Kampung Bahagia' Bukan Sekadar Janji Politik, Rp 100 Juta per RT Jadi Wujud Pemerataan Pembangunan dari Akar Warga

Posted on 2025-10-08 19:18:25 dibaca 3782 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI – Tidak banyak kepala daerah yang berani menaruh kepercayaan besar kepada masyarakat di tingkat paling bawah. Namun, Wali Kota Jambi Maulana justru melakukannya melalui program Kampung Bahagia sebuah inisiatif yang memberikan dana Rp100 juta langsung ke tiap RT untuk dikelola bersama warga.Program ini bukan sekadar jargon, tapi kini benar-benar hidup di tengah masyarakat.Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jambi bahkan ikut turun tangan mengawal agar program ini berjalan bersih dan bebas dari maladministrasi.

Pada Rabu (8/10/2025), Ombudsman menggelar Diseminasi Sistem Pencegahan Maladministrasi Program Kampung Bahagia, di EV Garden, Kecamatan Paal Merah.

BACA JUGA: Sampah Kembali Menumpuk di TPS Ilegal Pematang Gajah, Ulil Amri Desak Tindakan Tegas

Kegiatan ini menjadi ruang terbuka untuk berdiskusi dan memastikan agar uang rakyat dikelola dengan cara yang benar dan transparan.

Bagi Maulana, Kampung Bahagia adalah jalan baru dalam menata pembangunan yang benar-benar menyentuh kehidupan warga. Ia menilai, selama ini pembangunan terlalu banyak diurus dari atas, sementara kebutuhan paling nyata justru ada di tingkat RT dan lingkungan.

BACA JUGA: Polsek Pasar Tangkap Pelaku Pencurian Bermodus Pura-Pura Minta Diantar

“Program ini lahir dari semangat gotong royong. Kami ingin pembangunan dimulai dari lorong, dari RT, dari tempat warga hidup dan berinteraksi setiap hari,” kata Maulana.

Menurutnya, dana Rp100 juta per RT bukanlah hadiah, tapi bentuk kepercayaan pemerintah kepada masyarakat, agar mereka bisa menentukan sendiri kebutuhan lingkungannya mulai dari perbaikan jalan, kegiatan sosial, hingga pemberdayaan ekonomi lokal.

BACA JUGA: Warga Protes Proyek Sumur Bor di Kampung Laut Dinilai Tak Tepat Sasaran

“Tentu setiap program punya risiko. Tapi kami sudah menyiapkan pedoman dan pendampingan agar tidak terjadi penyimpangan. Kami ingin kepercayaan ini dijaga bersama,” tegasnya.

Wali Kota Maulana mengakui bahwa program ini tidak memiliki acuan dari daerah lain. “Tidak ada contoh. Ini program pertama di Indonesia,” ujarnya bangga.

Untuk tahap awal, 67 RT dijadikan proyek percontohan, dan pada tahun depan direncanakan seluruh 1.650 RT di Kota Jambi akan menerapkannya.Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA), pemerintah menyiapkan fasilitator khusus untuk mendampingi setiap RT agar program berjalan sesuai pedoman.

Maulana menyebut, semangat Kampung Bahagia adalah bagian dari gerakan besar “Kota Jambi Bahagia” yang ia gagas sejak awal masa kepemimpinannya.Selain program 100 juta per RT, pemerintah juga meluncurkan Kartu Bahagia, Balai Latihan Kerja Tematik, hingga Kota Tangguh sebagai wujud pembangunan manusia seutuhnya.

“Bahagia itu bukan hanya soal infrastruktur. Tapi juga tentang rasa aman, saling peduli, dan gotong royong. Program ini ingin mengembalikan ruh itu,” jelasnya.

Di sela kegiatan, beberapa ketua RT dan anggota Pokja Kampung Bahagia tampak antusias. Salah satunya mengaku baru kali ini pemerintah memberikan ruang penuh bagi masyarakat untuk menentukan sendiri prioritas pembangunan.

“Selama ini kami hanya menerima hasil kebijakan. Sekarang kami ikut merencanakan dan mengelola. Rasanya kami lebih didengar,” ujar salah satu Ketua RT di Paal Merah.

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jambi, Saiful Roswandi, menilai langkah Pemkot Jambi ini sebagai terobosan berani yang membutuhkan pengawasan partisipatif dari semua pihak.

“Program ini bukan uang untuk pengurus RT, tapi untuk masyarakat. Jadi tanggung jawabnya juga bersama-sama. RT harus memastikan dana digunakan tepat sasaran, tanpa nepotisme,” ujarnya.

Ombudsman membuka ruang aduan bagi masyarakat jika menemukan kejanggalan dalam pelaksanaan di lapangan. “Kalau ada temuan, laporkan. Biar kami telusuri apakah itu kelalaian atau kesengajaan,” tambahnya.

Pendekatan ini, menurut Saiful, penting untuk membangun budaya pemerintahan yang terbuka dan akuntabel. “Yang ingin kita wujudkan bukan hanya program yang sukses, tapi juga cara kerja yang jujur dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (mg1/hfz)

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com