JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Banyak penjual pempek di Kota Jambi. Namun Mang Jarot (52) istimewa. Ia spesialis menjual pempek untuk kalangan anggota TNI. Di mana ada acara TNI, di situ ada Mang Jarot.
TNI yang pernah berdinas di Kota Jambi, sepertinya tidak ada yang tidak mengenal Mang Jarot. Dia adalah penjual pempek yang sudah 31 tahun menjual pempek di kalangan TNI.
Selama 31 tahun itu, Mang Jarot wara-wiri di wilayah TNI khususnya Korem 042/Garuda Putih (Gapu), baik di Korem, Kodim hingga di Batalyon.
Sudah barang tentu banyak anggota TNI yang pernah merasakan kenikmatan dari dagangannya.
Tak hanya menjajakan dagangannya di hari-hari biasa saja, saat acara-acara tertentu pun di kalangan TNI, pempek Mang Jarot selalu laris manis.
Contoh terbaru, saat ada agenda pemberangkatan 400 personel ke Papua, Mang Jarot juga ‘Diserbu’.
"Hari itu habis 700 biji. Isi rantang di atas motor ini sebanyak 350 biji pempek campur dan ditambah dengan goreng bakwan dalam kantong plastik. Tapi semenjak anggota berangkat agak dikurangi, takutnya tidak habis," ujarnya.
"Kalau ada kegiatan, kami cepat balek jualannya, karena cepat habis dapat duit. Tapi kalau tentara sudah berangkat, Satgas agak sepi. Kalau untuk pemesanan ramenya pas diwaktu mendekati lebaran dalam bulan puasa. Insya Allah ada terus pesananya," tambahnya.
Khusus di areal Jambi, dirinya mengaku telah menjual barang dagangannya dan mengunjungi semua markas TNI yang ada. Seperti Koramil, Kompi Senapan, Kodim, Batalyon dan lapangan tembak.
"Dimana ada kegiatan TNI pasti ada saya. Kalau ditelpon komandan disuruh merapat, cepatlah saya meluncur ke situ. Pernah sekali ada kegiatan TNI di perbatasan Palembang-Jambi saya juga ke sana, siap tempur," ujarnya.
Sudah 31 tahun lamanya pempek miliknya hingga saat ini masih tetap menjadi langganan khusus anggota TNI. Untuk kepuasan rasanya sendiri dirinya mengaku berjualan dengan ikhlas dan hati yang tulus.
"Kalau untuk rasanya itu saya serahkan kepada penikmatnya anggota TNI sendiri. Sampai saat ini mereka masih mau menikmati pempek yang saya buat dengan menghirup kuah cukonya yang dituangkan dari termos," sampainya.
Dia menyebut, tidak ada yang istimewa dari pempek racikannya, melainkan melakukan pendekatan terhadap setiap anggota.
"Orang langganan ini bukan masalah enaknya atau tidak, yang jelasnya pembeli itu harus kenal dulu, lalu nyicip dulu. Mudah-mudahanlah enak setelah dicicip dan dilakukan pendekatan baru berlangganan," sebutnya.
Tidak berlebihan, bila langganan utamanya adalah anggota TNI. Hebatnya lagi, tidak hanya Tamtama dan Bintara TNI saja yang menjadi langganannya, tapi perwira hingga Jenderal tidak lepas dari langganannya.
Tidak hanya itu, yang pernah merasakan nikmatnya pempek Mang Jarot pasti ketagihan. Karena mereka yang pindah tugas, selalu rindu ingin menikmati kembali kelezatannya.
"Pesanan pernah sampai ke Papua,’’ katanya yang menyebut pempeknya juga sering disantap oleh mantan Danrem Zulkifli yang baru pindah tugas kemarin dan beberapa pejabat di Korem Jambi lainnya.
"Apalagi sekarangkan, Danyon 142/KJ Jambi Pak Esnan Haryadi, itu kawan kito nian, dari Pak Ikhsanudin dulu sekarang Dandim Kerinci," ujarnya.
Tidak hanya anggota TNI yang laki-laki, Ibu Persit juga menjadi langganan dari pempek dagangannya. Apabila mau memesannya dirinya langsung ditelpon.
"Tapi sekarang sudah zaman android, terkadang masih pesan pempek saya. Kalau saya berada di lokasi yang jauh, ibu persitnya pesan via order pempek lainnya," sebutnya.
Lebih mencengangkan lagi, pempeknya pernah dikirim sampai ke Papua, Jaya Pura, untuk acara pesta pernikahan salah satu anak anggota TNI.
"Anggota dinas di Rimbo-Bujang, tapi ada anaknya di Papua dinas di Bank BRI sana. Dia pesankan 500 biji untuk pesta anaknya. Kalau tidak pempek saya tidak mau dia," imbuhnya.
Di daerah terdekatnya pempek yang sering di order luar Jambi dari Padang Sumatera Barat, dan banyak lagi daerah lainnya.
"Kalau anggota dan Komandan Kodim dalam lingkup Provinsi Jambi, setiap ke Jambi pasti cari saya untuk makan pempek. Kalau harganya tergolong murah 1 biji Rp. 1000," katanya.
Mang Jarot lantas bercerita tentang kehidupannya. Ia mulai berjulan makananya sejak tahun 1991 yang awalnya selalu menjual barang dagangan orang lain hingga 1997.
Ia sendiri merantau ke Jambi sekira tahun 1988 di Kawasan Rantau Ikil, Batu Kangkung, Simpang Sawmil arah ke Padang Sumatera Barat.
Mula awalnya bekerja sebagai penyadap karet hingga tahun 1991.
"Alhamdulillah dari tahun 1997 sampai 2022 ini pempek bikin sendiri. Iya, biasalah namanya orang jualan pasti ada pasang surutnya,’’ sebutnya.
Setelah itu, pempek yang dibuatnya ini sangat sederhana, bisa dikatakan resepnya sama dengan pempek pada umumnya. Hanya saja cara mengolah dan membuatnya dengan sepenuh hati.
"Saya buatnya dengan sepenuh hati bersama istri saya. Berawal dari belajar juga dari ikut jualan hingga punya usaha sendiri. Dulu saya juga punya karyawan, dari tahun 1997 sampai 2004 zaman tsunami Aceh, pernah jaya juga. Itulah namanya dinamika berjualan. Anak buah saya dulu ada 11 orang. Sekarang sudah diajari, mereka sudah punya usaha sendiri," tuturnya.
Ssbelum berada di Jambi, dirinya sempat melanglang buana ke Palembang. Pernah juga menjadi buruh penyadap karet.
"Pas musim hujannya saya baru jual pempek. Sekarang sudah punya istri dan 3 orang anak. 2 laki-laki 1 perempuan. Anak pertama pernah tes TNI namun gagal di kesehatan. Namun saat ini sudah bekerja dan ada yang sedang sekolah SMA,’’ sebutnya.
Untuk hasilnya sendiri, setiap harinya dirinya memproduksi paling sedikit 350 sampai 400 biji dan paling banyak 700 biji, dikalikan 1000 Rp. 21 juta perbulan, dan setahun Rp 252 juta.
"Itu paling banyak 700 biji habis kalau rame. Alhamdulillah, sekarang sudah punya tempat tinggal, rumah sendiri. Anak pertama kerja di Batam, anak kedua kerja di Hotel Abadi Suite, dan anak ketiga masih SMA kelas 1," jelasnya.
Dilanjutkan Mang Jarot, dirinya berharap, saat ini agar selalu diberikan kesehatan, umur panjang, keselamatan dalam berdagang dan cita-citanya bisa berangkat umrah dan haji bersama keluarga dari hasil pempek dagangannya.
"Semoga diijabahkan Allah SWT niat baik ini. Aamiin," tutupnya.
Komandan Unit Intelijen Kodim 0415/Jambi Kapten Amru dimintai komentarnya, mengatakan, pempek Mang Jarot itu adalah pempek legendaris. Dirinya turut menjadi saksi pempek Mang Jarot yang langganannya khusus TNI dari Bintara, Tamtama, Perwira hingga Jenderal TNI masih berlanggangan sampai sekarang.
"Yang uniknya lagi, pempek Mas Jarot tidak memakai cuka, melainkan racikan sendiri menggunakan asam jawa dan bumbu racikan lainnya. itu kelebihannya," katanya. (rhp).
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com