WAHYU HIDAYAT OLAH TKP - Petugas kepolisian dari Polsek Pekalongan Selatan bersama tim Inafis Polres Pekalongan Kota sedang melakukan olah TKP seorang gadis yang tewas gantung diri di rumahnya, Kelurahan Kuripan Yosorejo, Pekalongan Selatan, Rabu (26/2/2020) siang.

Siswi Ditemukan Tewas Gantung Diri

Posted on 2020-02-27 15:30:13 dibaca 6440 kali

JAMBIUPDATE.CO, KOTA – Seorang gadis, AZS (17), warga RT 05 RW 06 Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan ditemukan meninggal dunia diduga akibat bunuh diri di dalam rumahnya, Rabu (26/2/2020).

Korban diketahui merupakan siswi Kelas XII sebuah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Pekalongan.

Informasi yang dihimpun Radar Pekalongan di lokasi kejadian, peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang sendirian di dalam rumah. Ibu korban sejak pagi hari sudah berangkat kerja sebagai guru. Sedangkan sang ayah sedang keluar rumah untuk antar jemput adik korban yang masih SD.

Kemudian, begitu ayah dan adik korban pulang ke rumah sekitar pukul 12.00 WIB, mereka kaget melihat korban sudah tergantung di pintu kamar menggunakan sebuah selendang yang diikatkan pada lubang ventilasi dan kusen pintu kamar, dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke ketua RT dan aparat kelurahan setempat, untuk kemudian diteruskan ke Polsek Pekalongan Selatan dan Polres Pekalongan Kota.

Selanjutnya, anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa beserta aparat kelurahan tiba di TKP.
Disusul kemudian, Kapolsek Pekalongan Selatan bersama beberapa anggotanya, serta Tim Inafis Polres Pekalongan Kota juga tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.

Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol I Ketut Lanus saat dikonfirmasi membenarkan dengan adanya kejadian tersebut. “Baru saja kami dari Polsek Pekalongan Selatan bersama anggota dan instansi terkait mendatangi TKP dimana ada laporan seorang anak perempuan berusia 17 tahun yang meninggal dunia karena bunuh diri,” katanya saat ditemui di lokasi kejadian.

Kapolsek menambahkan, dari olah TKP, di TKP ditemukan barang bukti sebuah selendang yang masih terikat di kusen pintu kamar dan ventilasi serta sebuah kursi plastik. Petugas juga masih memeriksa sejumlah saksi, serta memeriksa ponsel korban untuk menyelidiki motif yang mendasari korban melakukan perbuatannya. Polisi juga mendatangkan dokter dari Puskesmas setempat untuk melakukan visum terhadap korban.

Ditambahkan Kompol Lanus, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan dokter, tidak diketemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. Namun ditemukan ada bekas ikatan di leher korban. “Korban meninggal dunia akibat gantung diri. Untuk motifnya masih dalam penyelidikan. Dugaan awalnya mungkin masalah percintaan,” imbuhnya.

Psikolog Pemkot Pekalongan yang juga Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja (LP-PAR) Kota Pekalongan, Nur Agustina SPsi, menjelaskan bahwa paling banyak kasus bunuh diri dilatarbelakangi oleh depresi. Depresi sendiri merupakan gangguan psikologis yang cukup berat.

Menurutnya, sebenarnya orang yang mengalami depresi dan ada niatan untuk bunuh diri bisa dicegah. Sebab, depresi bisa dikenali dari berbagai tanda yang muncul. “Tanda depresi yang muncul dapat dikenali dari tiga hal. Pertama adalah adanya perubahan afek atau perasaan, kemudian kognitif, dan fisik,” katanya, Rabu (26/2/2020) petang.

Perubahan perasaan atau afek misalnya berupa sedih yang berlarut-larut, merasa tidak bahagia, tidak minat untuk apa saja, dan lainnya.

Kemudian dari segi kognitif, orang tersebut kadang di alam pikirannya merasa rendah diri, ada gangguan konsentrasi, sering melamun, dan sebagainya.

Kemudian dari fisik, terlihat kalau mobilitasnya kurang, tidak minat makan, susah tidur, maupun tidak minat melakukan hal-hal lainnya.

“Tanda-tanda tersebut bisa dikenali. Namun butuh kepedulian kita, khususnya orang di lingkungan terdekat, apakah itu keluarga, teman-teman, maupun lingkungan sekolah, guru,” terangnya.

Diungkapkan Agustin bahwa orang yang depresi butuh dukungan psikologis awal. Butuh kepedulian dari orang terdekat dan orang sekitarnya untuk memahami kondisi yang bersangkutan. “Misalnya saja, diajak ngobrol, diajak bicara ada masalah apa, ayo bisa diselesaikan,” ungkapnya.

Ditambahkan Agustina bahwa keterampilan untuk mengenali dan menggali perubahan-perubahan dari seseorang yang mengalami depresi itu perlu diketahui.

Misalkan tidak mampu memberikan solusi atau alternatif pemecahan masalah, maka yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan akses kemana dia bisa berkonsultasi.

“Nanti akan ada orang-orang atau pihak atau lembaga yang akan membantu mengatasi permasalahan yang dialami,” tuturnya.

Nur Agustina menambahkan, di Kota Pekalongan, bagi siapa saja yang membutuhkan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih yang pernah merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, bisa menghubungi dokter kejiwaan, psikolog, rumah sakit, maupun klinik dan lembaga konsultasi setempat. Untuk Kota Pekalongan, bisa mengubungi atau datang ke Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja (LP-PAR) Kota Pekalongan, alamat Jalan Majapahit No 7a Kota Pekalongan, nomor kontak (HP) di 085642622226. (way)

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com