Jalan Berlumpur Sempat Jadi Sorotan, Perbaikan Lintas Sabak–Rasau Resmi Dikerjakan

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK – Proses perbaikan jalan lintas Muara Sabak – Rantau Rasau yang berada di Desa Lambur, Kecamatan Muara Sabak Timur, mulai dikerjakan setelah sebelumnya mengalami kerusakan berat hingga menyebabkan kemacetan panjang selama berjam-jam.

Melihat langsung kondisi di lapangan, Bupati Tanjabtim Hj. Dillah Hikmah Sari, ST, melakukan peninjauan pada Rabu (3/12) sore untuk memastikan pengerjaan berjalan sesuai rencana. Ruas jalan yang berstatus milik Provinsi Jambi ini sebelumnya menjadi sorotan publik karena permukaan jalan berlumpur dan sulit dilalui, terutama saat curah hujan tinggi.

BACA JUGA: Kasus Sabu Lintas Provinsi, Lima Terdakwa Dituntut Pidana Mati oleh Kejari Tanjabbar

Bupati menyampaikan bahwa berkat sinergi seluruh pihak, pembangunan jalan provinsi di wilayah Tanjabtim akhirnya terealisasi melalui APBD I Perubahan Provinsi Jambi. Ia menyampaikan apresiasi kepada Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Tanjabtim serta Gubernur Jambi atas perhatian dan dukungan penuh yang diberikan.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Tanjabtim, jajaran, dan seluruh masyarakat, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada para anggota DPRD Provinsi Jambi serta Bapak Gubernur Jambi yang telah memperjuangkan perbaikan jalan provinsi ini," ucapnya.

BACA JUGA: SPBU yang Terbukti Melanggar, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Pastikan Sanksi Tegas

Ia juga menilai, bantuan masyarakat dalam menangani kerusakan jalan maupun kemacetan selama ini sangat berarti. Aksi gotong royong yang dilakukan warga di beberapa titik kerusakan menjadi bukti kepedulian bersama terhadap kelancaran akses transportasi.

"Namun, mengingat curah hujan yang masih tinggi, saya mengimbau masyarakat di Kecamatan Muara Sabak Timur hingga Rantau Rasau untuk bersabar hingga proses perbaikan selesai," imbaunya.

Bupati juga kembali menegaskan pentingnya kepatuhan para sopir angkutan, khususnya kendaraan pengangkut sawit dan hasil pertanian, untuk tidak melebihi batas tonase. Ia menilai pelanggaran tonase menjadi salah satu faktor yang mempercepat kerusakan jalan yang sudah ada.

BACA JUGA: Satu Peserta Calon Direksi Tirta Mayang Tak Hadir, Beralasan Kendala Tiket Pesawat

"Kita saling mengingatkan agar truk angkutan hasil perkebunan tidak melebihi tonase. Dengan kondisi hujan dan anggaran yang harus efisien, kita perlu menjaga agar jalan ini tidak kembali rusak," tambahnya.

Untuk memperlancar proses perbaikan, pemerintah dan pihak pelaksana melakukan penutupan sementara jalur utama, sementara arus kendaraan angkutan dialihkan ke jalur lain hingga pengerjaan rampung. Langkah ini dilakukan agar proses teknis dapat berjalan lebih cepat dan aman.

"Kami berharap dukungan penuh seluruh masyarakat agar pekerjaan perbaikan dapat selesai sesuai target dan dapat kembali digunakan secara normal," tukasnya.(lan)